Ini Efek Obat yang Ditenggak Helmi Sebelum Tembak dr Letty

Reporter

Zara Amelia

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 10 November 2017 17:55 WIB

Suasana lokasi peristiwa penembakan sadis dokter Hilmi terhadap istrinya, dokter Letty Sultry, di Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika No. 352, Cawang, Jakarta Timur, 9 November 2017. Foto: TEMPO/Dewi N.

TEMPO.CO, Jakarta -Penyelidikan kasus pembunuhan dengan korban dr Letty Sultri di klinik Azzahra Medical Centre, Jakarta Timur, mengungkap dugaan penyalahgunaan obat penenang. Dokter Helmi, pelaku penembakan diketahui telah mengkonsumsi obat penenang sebelum mengeksekusi istrinya tersebut.

Polisi mengungkap penggunaan obat penenang itu setelah pelaku menjalani tes urin di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. "Semalam kami lakukan tes urin dan hasilnya urin yang bersangkutan positif Benzo," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Nico Afinta ketika dikonfirmasi wartawan pada Jumat, 10 November 2017.
Baca : Begini Dokter Helmi Diduga Merencanakan Pembunuhan Dokter Letty

Obat yang dimaksud Nico adalah Benzodiazepine. Obat Benzodiazepine memiliki efek sedatif atau menenangkan. Namun, Nico belum mendetailkan soal penyebab dan sejak kapan Helmi menggunakan obat Benzo.

Di beberapa laman dunia maya, Benzo memiliki efek sedatif atau menenangkan yang biasa diberikan oleh dokter bagi mereka yang sedang cemas atau tertekan jiwanya. Benzodiazepin meningkatkan efek zat kimia alami dalam otak kemudian mengakibatkan pasien merasa lebih tenang.

Benzo juga digunakan dalam pengobatan jangka pendek untuk masalah dalam tidur. Bahkan, dokter meresepkan untuk mengobati orang yang mengalami mania (kegembiraan berlebihan atau overaktivitas fisik).

Kebanyakan Benzodiazepin berbentuk tablet meski di rumah sakit biasa diberikan dengan disuntikkan kepada pasien. Peresepan obat-obat golongan Benzodiazepin umumnya sudah semakin berkurang.

Obat golongan Benzodazepin yang bekerja lama, seperti diazepam umumnya dipakai untuk mengatasi kepanikan, sedangkan yang bekerja lebih singkat, seperti temazepam, biasanya digunakan sebagai preparat hipnotik atau obat tidur.

Helmi, yang juga berprofesi sebagai dokter, menembak dr Letty di klinik tempat istrinya bekerja sebanyak enam kali pada Kamis pukul 14.00, 9 November 2017. Untuk sementara, diduga motif pembunuhan adalah percekcokan rumah tangga akibat pasutri tersebut belum dikaruniai anak meski sudah lima tahun menikah.

Berita terkait

Pembunuh Dokter Letty Dihukum Seumur Hidup, Pengacara Bersyukur

7 Agustus 2018

Pembunuh Dokter Letty Dihukum Seumur Hidup, Pengacara Bersyukur

Kuasa hukum terdakwa menilai kliennya tidak pernah memiliki rencana menembak mati dokter Letty Sultri.

Baca Selengkapnya

Tembak Mati Dokter Letty, Ryan Helmi Divonis Penjara Seumur Hidup

7 Agustus 2018

Tembak Mati Dokter Letty, Ryan Helmi Divonis Penjara Seumur Hidup

Majelis Hakim menilai Ryan Helmi terbukti secara sah dan meyakinkan telah merencanakan pembunuhan terhadap dokter Letty Sultri.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Dokter Letty Terancam Vonis Mati, Ini Kata Kuasa Hukum

7 Agustus 2018

Pembunuh Dokter Letty Terancam Vonis Mati, Ini Kata Kuasa Hukum

Siang ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur akan membacakan vonis kasus dokter tembak istri itu.

Baca Selengkapnya

Dokter Tembak Istri, Ini Alasan Pengacara Minta Hukuman 15 Tahun

26 Juli 2018

Dokter Tembak Istri, Ini Alasan Pengacara Minta Hukuman 15 Tahun

Tim kuasa hukum Ryan Helmy meminta Majelis Hakim kasus dokter tembak istri agar mempertimbangkan tuntutan hukuman mati kepada kliennya.

Baca Selengkapnya

Sidang Dokter Tembak Istri, Pengacara Sebut Jaksa Copy Paste BAP

25 Juli 2018

Sidang Dokter Tembak Istri, Pengacara Sebut Jaksa Copy Paste BAP

Sidang kasus dokter tembak istri, jaksa menuntut hukuman mati kepada dokter Ryan Helmy.

Baca Selengkapnya

Dokter Tembak Istri Dituntut Hukuman Mati, Pembunuhan Berencana

25 Juli 2018

Dokter Tembak Istri Dituntut Hukuman Mati, Pembunuhan Berencana

Jaksa menuntut dokter tembak istri, Ryan Helmy yang menembak dokter Letty Sultri, hukuman mati.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Pembunuhan Dokter Letty

3 Juli 2018

Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Pembunuhan Dokter Letty

Sidang lanjutan perkara pembunuhan dokter Letty Sultri akan berlangsung hari ini, Selasa, 3 Juli 2018 pukul 14.00 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Baca Selengkapnya

Dokter Letty Mati Ditembaki, Pengacara Sebut Pelaku Tak Berencana

5 Juni 2018

Dokter Letty Mati Ditembaki, Pengacara Sebut Pelaku Tak Berencana

Tim Forensik membeberkan beberapa temuan hasil visum terhadap jenazah Dokter Letty, di antaranya enam luka tembak di dada dan paha.

Baca Selengkapnya

Forensik Jelaskan Kondisi Dokter Letty Setelah Ditembaki Suaminya

5 Juni 2018

Forensik Jelaskan Kondisi Dokter Letty Setelah Ditembaki Suaminya

Ryan enam kali menembak istrinya, dokter Letty, di Klinik Azzahra, pada Kamis, 9 November 2017, sekitar pukul 14.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan Dokter Letty, Saksi Ungkap Kronologi Penembakan

26 April 2018

Sidang Pembunuhan Dokter Letty, Saksi Ungkap Kronologi Penembakan

Jaksa menghadirkan 3 saksi yang merupakan karyawan klinik Azzahra Medical Center yang melihat detik-detik Ryan Helmi menembak istrinya, dokter Letty.

Baca Selengkapnya