Cerita Sang Adik Bungsu Soal Kecemasan dan Mimpi Dokter Letty

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 11 November 2017 10:07 WIB

Keluarga dokter Letty Sultri menangis histeris di rumah duka di bilangan Rawamangun, Jakarta, 10 November 2017. Ryan Helmi nekat menembak istrinya setelah Letty menggugat cerai. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta -Maya Savira, adik paling kecil dari Dokter Letty Sultri menangis histeris saat kakaknya dimasukkan ke liang lahat, Jumat 10 November 2017. Setelah pemakaman, Maya kembali ke rumah orang tuanya di Jalan Sunan Ampel, Rawamangun, Jakarta Timur untuk beristirahat.

Setelah istirahat, Maya yang datang dari Bengkulu dan sampai di Jakarta pada pukul 05.00 Jumat pagi 10 November 2017, akhirnya bersedia diwawancarai media tentang seputar mendiang kakaknya Dokter Letty. Dengan mata yang masih sembab dia duduk di kursi tenda depan rumah. Tampak celana kuning yang dia pakai masih menempel tanah merah dari pemakaman.

"Sebelum kejadian dia miscall saya, cuma saya enggak angkat," ujar Maya dengan suara yang sangat pelan, menyesalkan, mengenang sambil menangis. Jumat, 10 November 2017.
Baca : Ini Efek Obat yang Ditenggak Helmi Sebelum Tembak Dokter Letty

Maya bercerita, sepekan sebelum kejadian Letty menghubunginya. Letty mengatakan bahwa dirinya bermimpi di datangi almarhum ayah mereka. Dalam mimpinya, almarhum ayah mereka datang seperti ingin menjemput Letty.

"Waktu itu saya engak mau telalu pikirin, mungkin cuma mimpi," katanya sambil kembali menangis.

Mimpi itu kemudian menjadi kenyataan yang pahit bagi Maya. Pada Kamis lalu, Letty ditembak mati oleh suaminya sendiri Ryan Helmi, 41 tahun di Azzahra Medical Centre. Letty tewas setelah enam peluru menembus badannya.

Lanjut mengenang kakaknya, Maya mengatakan bahwa Letty adalah orang yang menyenangkan saat diajak bicara. Walau Maya tinggal di Bengkulu, mereka intens berkomunikasi lewat telpon dan videocall. Terlebih, Letty sangat senang jika sedang videocall untuk melihat anak Maya yang berumur 1 tahun. "Tiap hari, habis Magrib," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Maya juga bercerita tentang masalah keluarga kakaknya. Walau tidak ingin terlalu ikut campur, dirinya mengetahui ada yang aneh dalam hubungan rumah tangga kakaknya.

"Semenjak dia (Helmi) mau mukulin ibu saya. Saya pikir udah gak bener ini," kata Maya menjelaskan awal mula kekhawatirannya.
Simak : Alasan Helmi Tenteng Dua Pistol Uber Dokter Letty

Helmi pernah ingin memukul ibu mereka tanoa alasan yang jelas. Selain itu, Letty mengabari Maya bahwa dirinya sering dianiaya. Sambil menunjukkan foto-foto lebam kakaknya, Maya bercerita bahwa Letty pernah dipukul, diseret bahkan diancam bakar oleh Helmi pada sekitar bulan Mei lalu. "Saya bilang udah jangan di lanjutin (cerai). Lapor aja polisi," katanya.

Dugaan sementara dari kepolisian, motiv pembunuhan Helmi karena dirinya tidak terima akan diceraikan Letty yang telah dinikahinya selama lima tahun.

Maya mengatakan, pihak keluarga memang telah lama mengingatkan Dokter Letty untuk bercerai. Bahkan, atas penganiayaan pada bulan Mei itu, keluarga meminta Letty membuat laporan ke Polisi. Namun, Letty menolak melaporkan Helmi ke polisi. "Dari kejadian itu saya sudah khawatir. Sumainya kayak psikopat," katanya.

Berita terkait

Pembunuh Dokter Letty Dihukum Seumur Hidup, Pengacara Bersyukur

7 Agustus 2018

Pembunuh Dokter Letty Dihukum Seumur Hidup, Pengacara Bersyukur

Kuasa hukum terdakwa menilai kliennya tidak pernah memiliki rencana menembak mati dokter Letty Sultri.

Baca Selengkapnya

Tembak Mati Dokter Letty, Ryan Helmi Divonis Penjara Seumur Hidup

7 Agustus 2018

Tembak Mati Dokter Letty, Ryan Helmi Divonis Penjara Seumur Hidup

Majelis Hakim menilai Ryan Helmi terbukti secara sah dan meyakinkan telah merencanakan pembunuhan terhadap dokter Letty Sultri.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Dokter Letty Terancam Vonis Mati, Ini Kata Kuasa Hukum

7 Agustus 2018

Pembunuh Dokter Letty Terancam Vonis Mati, Ini Kata Kuasa Hukum

Siang ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur akan membacakan vonis kasus dokter tembak istri itu.

Baca Selengkapnya

Dokter Tembak Istri, Ini Alasan Pengacara Minta Hukuman 15 Tahun

26 Juli 2018

Dokter Tembak Istri, Ini Alasan Pengacara Minta Hukuman 15 Tahun

Tim kuasa hukum Ryan Helmy meminta Majelis Hakim kasus dokter tembak istri agar mempertimbangkan tuntutan hukuman mati kepada kliennya.

Baca Selengkapnya

Sidang Dokter Tembak Istri, Pengacara Sebut Jaksa Copy Paste BAP

25 Juli 2018

Sidang Dokter Tembak Istri, Pengacara Sebut Jaksa Copy Paste BAP

Sidang kasus dokter tembak istri, jaksa menuntut hukuman mati kepada dokter Ryan Helmy.

Baca Selengkapnya

Dokter Tembak Istri Dituntut Hukuman Mati, Pembunuhan Berencana

25 Juli 2018

Dokter Tembak Istri Dituntut Hukuman Mati, Pembunuhan Berencana

Jaksa menuntut dokter tembak istri, Ryan Helmy yang menembak dokter Letty Sultri, hukuman mati.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Pembunuhan Dokter Letty

3 Juli 2018

Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Pembunuhan Dokter Letty

Sidang lanjutan perkara pembunuhan dokter Letty Sultri akan berlangsung hari ini, Selasa, 3 Juli 2018 pukul 14.00 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Baca Selengkapnya

Dokter Letty Mati Ditembaki, Pengacara Sebut Pelaku Tak Berencana

5 Juni 2018

Dokter Letty Mati Ditembaki, Pengacara Sebut Pelaku Tak Berencana

Tim Forensik membeberkan beberapa temuan hasil visum terhadap jenazah Dokter Letty, di antaranya enam luka tembak di dada dan paha.

Baca Selengkapnya

Forensik Jelaskan Kondisi Dokter Letty Setelah Ditembaki Suaminya

5 Juni 2018

Forensik Jelaskan Kondisi Dokter Letty Setelah Ditembaki Suaminya

Ryan enam kali menembak istrinya, dokter Letty, di Klinik Azzahra, pada Kamis, 9 November 2017, sekitar pukul 14.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan Dokter Letty, Saksi Ungkap Kronologi Penembakan

26 April 2018

Sidang Pembunuhan Dokter Letty, Saksi Ungkap Kronologi Penembakan

Jaksa menghadirkan 3 saksi yang merupakan karyawan klinik Azzahra Medical Center yang melihat detik-detik Ryan Helmi menembak istrinya, dokter Letty.

Baca Selengkapnya