Perampokan Terekam CCTV di Depok, Kriminolog: Remaja Ikut-ikutan

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 25 Desember 2017 16:16 WIB

Kawanan pelaku perampokan Toko Pakaian Fernando di Jalan Sentosa, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, di kantor Polresta Depok pada Senin, 25 Desember 2017. FOTO: Tempo/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, mengatakan perampokan dan penjarahan yang dilakukan sekelompok remaja di toko baju Fernando, di Depok, terjadi karena ikut-ikutan.

"Konformitas maksudnya mereka hanya ikut-ikutan atau solider antarkawan," kata Adrianus saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 Desember 2017.

Perampokan dan penjarahan itu terekam kamera CCTV di toko Fashion Fernando di Jalan Sentosa, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu dinihari kemarin. Tidak sampai 24 jam, 26 pelaku telah diringkus polisi. Dari jumlah pelaku yang sudah ditangkap, tiga di antaranya adalah perempuan.

Baca: Perampokan Terekam CCTV di Depok, Ada 3 Perempuan dari 26 Pelaku

Menurut Adrianus, penjarahan yang dilakukan tersebut dapat juga dijelaskan melalui perspektif psikologi kelompok. Di mana, kata dia, anak-anak sekolah yang sedang libur, dan mereka mengisi waktu luang dengan berkeliling menggunakan motor.

Menurut dia, penjarahan itu dilakukan dengan konformitas tinggi antaranak muda. Anak muda yang tidak berani maupun yang tidak mau, akhirnya akan ikut terlibat. "Hal-hal yang tidak berani mereka lakukan saat sendiri menjadi berani dilakukan saat ramai-ramai. Termasuk menjarah," ucapnya.

Menurut Adrianus, remaja tanggung yang melakukan tindak kriminal tersebut saat sudah ketahuan dan ditangkap, bisa dipastikan alasan mereka karena ikut-ikutan. "Perhatikan ketika sudah ketahuan dan ditangkap, justifikasinya amat sederhana perihal mengapa berbuat tersebut," ucapnya.

Kriminolog lain, Ferdinand Andi Lolo, mengatakan para remaja yang melakukan penjarahan toko baju di Depok, terjadi karena mengambil keuntungan dari lengahnya penjagaan di lokasi kejadian. Selain itu, mereka mengambil keuntungan dari tidak ketatnya penjagaan di lokasi.

"Ya. Salah satu faktor peluang adalah kurangnya pengawasan atau penjagaan," ucapnya.

Selain itu, konsentrasi aparat terpecah dengan pengamanan situasional. Ditambah, remaja yang menjarah toko baju tersebut, menjadi berani karena berada dalam kelompok besar. Sehingga, nilai-nilai sosial di masyarakat, seperti tanggung jawab dengan membayar barang yang dibeli, menjadi tidak berlaku.

"Mereka ingin menunjukkan dominasi dengan mengandalkan jumlah dan senjata tajam serta memanfaatkan ketakutan dan kekagetan penjaga toko dan pengunjung," demikian Ferdinand soal kasus perampokan dan penjarahan tersebut.

Berita terkait

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

11 hari lalu

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

17 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

20 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

47 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah

Baca Selengkapnya

Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

53 hari lalu

Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

Polres Metro Tangerang Kota mendirikan 26 Pos Pantau untuk mengantisipasi geng motor berkedok Sahur on the road selama bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

55 hari lalu

Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

Dalam beberapa peristiwa, Kapolres mengatakan ada geng motor dari luar daerah yang berulah di Serang.

Baca Selengkapnya

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

4 Maret 2024

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

Operasi knalpot brong ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejahatan jalanan seperti geng motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

3 Maret 2024

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,

Baca Selengkapnya

Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

22 Februari 2024

Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

Pemuda di Duren Sawit tewas diserang geng motor. Motif dan identitas pelaku belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

21 Februari 2024

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

Kapolres Garut mengatakan ide kejahatan ini berasal dari kedua anggota polisi dan uang hasil curian digunakan untuk membeli narkoba.

Baca Selengkapnya