Tanah Abang Ditata, Kenapa Omzet PKL Jalan Jatibaru Raya Merosot

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 25 Desember 2017 17:26 WIB

Suasana Pasar Tanah Abang setelah dilakukan penertiban oleh Pemprov DKI Jakarta, Jakarta, 23 Desember 2017. Dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup pukul 08.00-18.00. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL Tanah Abang mengaku omzetnya anjlok saat berjualan di tenda yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Seorang pedagang pasmina, Monrizal, 41 tahun, misalnya, mengatakan omzetnya melorot, kini menjadi Rp 500 ribu per hari. Padahal saat berjualan di Pasar Gropek, Pasar Tanah Abang, dia biasa mendapat omzet Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per hari.

"Tapi mungkin karena masih baru kali ya," kata Monrizal kepada Tempo, di Jalan Jatibaru Raya, Senin, 25 Desember 2017.

Baca: Penataan Tanah Abang: Anies Baswedan Jawab Tudingan Langgar 2 UU

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai PKL yang berebut lapak di Jalan Jatibaru Raya adalah hal wajar. Dia mengklaim hal itu terjadi karena omzet pedagang yang naik saat jualan di tempat itu. "Tenda kemarin untuk yang sudah terdaftar. Begitu omzet naik, yang lain pasti kepengen juga. Jadi ini kan sangat manusiawi," katanya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, 24 Desember 2017.

Namun kenaikan omzet yang diklaim Sandiaga Uno, faktanya tidak dialami Monrizal. Dia menduga turunnya omzet jualannya karena adanya Transjakarta di Tanah Abang. Akibat keberadaan Transjakarta, pembeli di tanah Abang kini tersebar ke sejumlah lokasi. "Pas enggak ada Transjakarta kan semua orang menumpuk di depan Stasiun Tanah Abang. Sekarang jadi tersebar," kata dia.

PKL lainnya, Awih, 29 tahun, mengatakan omzet yang didapatnya sama saja. Sebelumnya, ia berjualan baju di Pasar Ramayana, Tanah Abang. Di sana, dia biasa mendapat omzet Rp 500 ribu. "Kalau di sini sama saja pendapatannya," kata dia.

Simak: Jualan di Trotoar Tanah Abang, PKL Sebut Bayar Rp 1 Juta per Bulan

Dalam konsep penataan kawasan Tanah Abang tahap pertama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menutup Jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang pada pukul 08.00-18.00 setiap hari.

Penutupan berlaku untuk kedua jalur, baik yang mengarah ke Jalan Kebon Jati maupun sebaliknya. Kendaraan pribadi dan umum dilarang melintasi jalan itu pada waktu yang telah ditentukan.

Anies Baswedan kemudian memperbolehkan PKL Tanah Abang yang biasa berdagang di trotoar untuk berjualan di salah satu jalur yang mengarah ke Jalan Kebon Jati. Sedangkan satu jalur lainnya digunakan untuk perlintasan bus Transjakarta.

Berita terkait

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

19 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

30 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

33 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

51 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

51 hari lalu

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

Sandiaga menilai aturan memperketat barang bawaan impor penumpang, merupakan bentuk keberpihakan pada produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

52 hari lalu

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

52 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

55 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

26 Februari 2024

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

Dari 16 tahanan Polsek Tanah Abang yang kabur, masih ada tiga orang yang belum ditangkap

Baca Selengkapnya

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

25 Februari 2024

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

Polres Jakarta Pusat membenarkan pencopotan Kapolsek Tanah Abang dan Wakapolsek buntut 16 tahanan kabur

Baca Selengkapnya