Selalu Bawa Pistol, Pemilik Pabrik Narkoba Depok Mengaku dari BIN

Sabtu, 30 Desember 2017 12:42 WIB

Wartawan mendokumentasikan foto keluarga AU alias Uut dan L yang diduga pemilik pabrik narkoba jenis ekstasi di rumah kontrakan, Griya Sukmajaya, Kota Depok, dengan produksi 10 ribu pil per hari pada Jumat, 29 Desember 2017. FOTO: TEMPO/Irsyan H.

TEMPO.CO, Depok - AU alias Uut, pria yang diduga pemilik pabrik narkoba Depok jenis ekstasi dikenal oleh lingkungannya sebagai anggota Polri dan bertugas di Badan Intelijen Negara.

Hampir setahun Uut bersama istrinya, L, dan dua anaknya mengontrak rumah di Blok A/6A Griya Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, tersebut. Menurut petugas Satuan Pengamanan (Satpam) Griya Sukmajaya, Nendi, harga sewa rumah itu sekitar Rp 19 juta setahun.

Baca: Pabrik Narkoba Ekstasi Jaringan Poni Tjandra di Depok Terbongkar

"Tidak tahu, ya aktivitasnya di rumah apa. Karena jarang bersosialisasi," kata Nendi saat ditemui Tempo di Griya Sukmajaya, Depok, pada Jumat, 29 Desember 2017.

Nendi menjelaskan, rumah itu sepi saat siang hari. Pada malam hari banyak tamu yang datang kemudian pergi sampai sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. "Gaduh suaranya."

Nendi pernah menyampaikan teguran kepada L. Menurut L, kata Nendi, orang-orang yang masuk-keluar kompleks itu adalah tamu-tamu anaknya.

"Tidak curiga, sih karena bapaknya mengakunya sebagai polisi dan anggota BIN," tutur Nendi.

Rumah itu digerebek tim Polres Metro Bekasi pada 20 Desember 2017, hari yang sama dengan penembakan AM, bandar narkoba di Depok yang melawan ketika digelandang polisi untuk menujukkan pabrik narkoba itu. Polisi tak menemukan Uut dan L di rumah yang menjadi pabrik ekstasi dengan omzet sekitar Rp 2 miliar per hari tadi.

Polisi hanya mendapati anak perempuan Uut kemudian membawanya pergi. Berdasarkan penyelidikan polisi, AM adalah keponakan Uut. Keduanya terkait dengan jaringan gembong narkoba Pony Tjandra yang mendekam di LP Cipinang.

Polisi pun memburu Uut. Jumat lalu, 29 Desember 2017, tim Polres Bekasi datang lagi untuk mencari barang bukti.

"Dari rumah ini bisa diproduksi sekitar 10 ribu ekstasi setiap harinya," kata Kepala Satuan Narkoba Polresta Bekasi Ajun Komisaris Besar Ahmad Fanani di Griya Sukmajaya kemarin.

Menurut Ahmad, untuk memudahkan gerak jaringan Uut mengaku sebagai anggota Kepolisian dan BIN. "AU ke mana-mana membawa pistol, sama seperti tersangka MA yang tewas."

Jaringan ini sudah lama dikejar oleh Badan Narkotika Nasional, Direktorat IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri, dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Ahmad mengatakan, mereka tergolong licin karena susah terpantau pergerakannya. Bahkan, AM pernah lolos dari penyergapan karena melawan dengan senjata api.

Total tersangka yang ditangkap Polres Metro Bekasi dari pengungkapan pabrik narkoba Depok sebanyak tujuh orang. Mereka adalah AS, TP, RW, AR, MA, YK, serta HS yang dicokok di tiga lokasi Bekasi, Depok, dan Cianjur. Sedangkan AM ditembak mati dengan alasan melawan petugas.

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

9 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

5 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya