Cerita Trik Manipulasi Gas Elpiji Melon yang Mendadak Jadi Langka

Sabtu, 13 Januari 2018 08:15 WIB

Pekerja menata tabung gas 3kg yang baru datang di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, 15 Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon karena harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Kota Tangerang -Dalam sebulam terakhir di banyak wilayah di Jabodetabek terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram alias tabung melon. Belakangan terungkap ada praktek kotor yang manipulatif di Kelurahan Nerogtog, Pinang, Kota Tangerang.

Dalam praktiknya, Frengki, 30 tahun pemilik 'pabrik' mempekerjakan 59 orang mulai dari tukang suntik gas, sopir truk dan pick up untuk pendistribusian barang hingga pekerja yang mencari bahan gas berupa gas melon bersubsidi pemerintah.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan F ini memerintahkan anak buahnya untuk mencari bahan gas melon dengan membayar lebih tinggi ketimbang harga eceran atau harga pasar.
Baca : Pemerintah Depok Temukan 300 Tabung Gas Elpiji Diduga Oplosan

Mereka membeli gas melon per tabung Rp 21 ribu dari harga pasar eceran terendah Rp 17 ribu. "Pedagang senang dibeli banyak. Dia keliling ke pengecer beli gas lalu ditimbun di sini untuk dipindahkan ke tabung ukuran lain," ujar Setyo di Tangerang, Jumat, 12 Januari 2018.

Setelah tabung banyak ditimbun, mulailah menyuntikan gas itu. Caranya dengan memindahkan dengan selang dari tabung melon ke tabung ukuran 12 kilo. Diperlukan 4 tabung melon ke tabung ukuran 12 kilo. Sedangkan dibutuhkan 17 tabung gas melon ke ukuran 50 kilo.

Berapa harga yang dijual ke pasaran? Dalam pengakuan kepada polisi, F mendistribusikan gas ukuran 12 kg dengan harga di bawah pasar yakni Rp 120-130 ribu, sementara harga pasaran Rp 160 ribu. "Ada selisih Rp 30 ribu untuk ukuran 12 kilogram dan Rp 100 ribu selisihnya untuk ukuran 15 kilo,"kata Setyo.

Hasil gas suntik ukuran 50 Kg dijual dengan harga Rp 450 ribu atau dibawah harga pasaran Rp.550 ribu. Tersangka kata Setyo membeli dengan harga tinggi untuk gas melon sebagai bahan dan hasil penyuntikan dia jual dengan harga di bawah pasar. ini trik tetap dapat keuntungan sebab yang dibeli adalah gas subsidi pemerintah.

"Kelihatannya gas suntikan murah, tapi ini berbahaya, ada potensi meledak sebab karetnya juga tidak pabrikan, tutup tabung dipalsukan pula," kata Setyo.

Bahkan penutup tabung bertuliskan Pertamina, dipalsukan . "Masyarakat harus teliti sebab sulit membedakan asli atau palsu. Sebab mereka gunakan tutup tabung Pertamina, "ujar Setyo.

Dari hasil produksi per hari rata rata 1.000 tabung gas elpiji 12 dan 50 Kg itu, dalam sebulan omset penjualan mencapai Rp 600 juta. " Ini sangat merugikan masyarakat, dan ini manipulasi yang dilakukan tersangka dengan mencari keuntungan," kata Setyo.




Berita terkait

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

25 Januari 2024

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

Jojo menuturkan praktik pengoplosan gas elpiji subsidi dan non subsidi tersebut sudah berjalan lebih dari empat bulan.

Baca Selengkapnya

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

19 Desember 2023

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

Kementerian ESDM mengimbau pengguna LPG 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke sub penyalur atau pangkalan resmi sebelum melakukan pembelian.

Baca Selengkapnya

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

25 September 2023

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

TETO akan mempermudah pengurusan visa untuk anggota keluarga WNI korban ledakan yang diduga berasal dari tabung gas di Taiwan

Baca Selengkapnya

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

7 September 2023

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

Dua kendaraan milik pasukan Gegana terlihat di lokasi terjadinya ledakan di Perumahan Taman Ubud Kencana, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 4 Pengoplos Gas Elpiji legal di Tangerang dan Cengkareng

6 September 2023

Polisi Tangkap 4 Pengoplos Gas Elpiji legal di Tangerang dan Cengkareng

Selain 4 pengoplos gas elpiji ilegal yang telah ditangkap, masih ada satu pelaku yang DPO.

Baca Selengkapnya

Konsumsi LPG 3 Kg Tahun Ini Diprediksi Melebih Kuota, Begini Kata Bos Pertamina

30 Agustus 2023

Konsumsi LPG 3 Kg Tahun Ini Diprediksi Melebih Kuota, Begini Kata Bos Pertamina

PT Pertamina (Persero) memproyeksikan konsumsi LPG subsidi 3 kg tahun ini melebihi kuota.

Baca Selengkapnya

5 Cara Mengenali Gas Elpiji Oplosan

26 Agustus 2023

5 Cara Mengenali Gas Elpiji Oplosan

Biasanya gas elpiji oplosan berisi campuran gas dan cairan dalam keadaan tertentu sehingga membentuk fase gas di atas cairan. Bagaimana mengetahuinya?

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Tangkap Mantan Anggota DPRD di Kasus Gas Oplosan LPG 3 Kg

21 Agustus 2023

Polda Sumut Tangkap Mantan Anggota DPRD di Kasus Gas Oplosan LPG 3 Kg

Polda Sumut telah menetapkan status tersangka terhadap mantan anggota DPRD tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjual Gas Elpiji Oplosan 12 Kg di Depok dan Tangsel Jual Mulai dari Rp 125 Ribu Per Tabung

16 Agustus 2023

Penjual Gas Elpiji Oplosan 12 Kg di Depok dan Tangsel Jual Mulai dari Rp 125 Ribu Per Tabung

Modus operandi penyalahgunaan gas elpiji subsidi dengan cara memindahkan isi tabung gas elpiji 3 kilogram subsidi ke tabung 12 kilogram nonsubsidi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Tangkap Pengoplos Gas Elpiji 12 Kg di Depok dan Tangsel

16 Agustus 2023

Polda Metro Tangkap Pengoplos Gas Elpiji 12 Kg di Depok dan Tangsel

Pengoplos gas elpiji 12 kilogram itu menjual tabung gas oplosan itu ke warung atau toko di sekitar Depok, Jakarta Timur, dan Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya