Alasan Pelapor Seret Sandiaga Uno Kasus Penggelapan Rp 3,4 M

Jumat, 19 Januari 2018 07:34 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melambaikan tangan usai pemeriksaan di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan tanah di Polda Metro Jaya, Jakarta, 18 Januari 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terlilit kasus dugaan penggelapan penjulan tanah karena laporan Fransiska Kumalawati Susilo ke polisi. Tak hanya Sandiaga, dugaan penggelapan uang penjualan lahan seluas 1 hektare di kawasan Tangerang pada 2012 itu juga menjerat rekan bisnisnya, Andreas Tjahjadi.

Menurut Fransiska, sebelum membawa masalah ini ke jalur hukum, dia pernah mengingatkan Sandiaga pada 2016. Fransiska minta Sandiaga menyelesaikan persoalan yang berada di PT Japirex, atas penjualan lahan tersebut. Sandiaga merupakan pemilik 40 persen saham PT Japirex.

"Saya sudah minta selesaikan masalah ini sejak 2016," kata Fransiska, Kamis, 18 Januari 2018.

Baca: Kasus Penggelapan Lahan, Sandiaga Uno: Haqul Yakin Tidak Bersalah

Awalnya, Fransiska tidak ingin membawa masalah ini jika diselesaikan secara baik-baik oleh Sandiaga dan Andreas Tjahyadi. Yang jadi masalah, satu dari tiga sertifikat tanah yang mereka jual di satu hamparan seluas 1 hektare tersebut, ada lahan milik Djoni Hidayat seluas 3.000 meter.

Sandiaga dan Andreas menjual satu hamparan lahan di jalan Curug Raya, Desa Kadu, Tangerang, seharga Rp 12 miliar. Uang hasil penjualan tanah tersebut seluruhnya masuk ke rekening Andreas, yang saat ini telah menjadi tersangka. "Saya juga sempat memberi tahu kepadanya bahwa Djoni belum menerima uangnya," ucapnya.

Advertising
Advertising

Fransiska berulang kali mencoba menghubungi Sandiaga lewat handphone untuk mengetahui penjelasan uang tersebut. Namun, Sandiaga malah memblokir nomor handphonenya.

Baca: Diperiksa Polisi, Sandiaga Uno Diberondong 8 Pertanyaan

Karena melihat tidak ada itikad untuk menyelesaikan masalah pembagian uang tersebut, pada Maret 2017, Fransiska melaporkan Sandiaga dan Andreas ke Polda Metro Jaya atas kasus penggelapan dan pemalsuan.

"Yang digelapkan uang hasil penjualan tanah Djoni. Dan laporan pemalsuan karena Andreas dan Sandiaga memalsukan tanda tangan Djoni, yang membuat seolah-olah Djoni menerima uang hasil penjualan tanah miliknya Rp 3,4 miliar," tuturnya.

Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengetahui dan menandatangani penjualan tanah seluas 1 hektar di jalan Curug Raya, Desa Kadu, Tangerang, pada 2012 lalu.

Baca: Sandiaga Uno Siap Diperiksa, Polisi Metro Jaya Siapkan Kue

Penjualan lahan tersebut diduga hasil dari penggelapan jual beli tanah yang dilakukan Sandiaga dengan rekan bisnisnya di PT Japirex, yakni Andreas Tjahyadi.

"Sandiga tahu dan menandatangani penjualan tanah," kata Argo. Selain itu, polisi juga sudah meningkatkan penyelidikan kasus tanah ini ke tahap penyidikan.

Namun, menurut Argo, sejauh ini Sandiaga masih menjadi saksi atas kasus penggelapan tanah. Polisi belum menetapkan Sandiaga menjadi tersangka. "Penetapan tersangka nanti penyidik," ucapnya.

Tanah yang dijual Andreas dan Sandiaga Uno pada 2012 senilai Rp 12 miliar. Uang tersebut dimasukkan ke bank atas nama Andreas. Total lahan yang dijual ada tiga sertifikat. Dan salah satu sertifikat yang dijual mereka adalah lahan milik Djoni Hidayat seluas 3.000 meter. "Dua sertifikat milik PT Japirex dan satu sertifikat milik Djoni," ucap Argo.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

16 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

1 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

3 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

5 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

5 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

6 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

6 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya