Keluhan Sopir OK-OTrip: Gak Sempat Makan, Apalagi Salat, dan...

Jumat, 2 Februari 2018 17:17 WIB

Sopir angkot yang sudah terintegrasi dengan program OK-Otrip menunjukkan cara menge-tap kartu di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 16 Januari 2018. Uji coba sistem OK-Otrip dimulai sejak Senin, 15 Januari 2018 kemarin. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa sopir angkutan kota alias angkot OK-OTrip trayek OK-2 (Kampung Melayu - Duren Sawit) mengaku kesulitan mengatur waktu istirahat selama menjalani profesi barunya itu.

Salah satu sopir armada OK-OTrip itu, Andi Jaya menyebutkan selang waktu berangkat antara satu angkot dengan angkot lainya yang hanya lima menit menyebabkan dia tidak sempat untuk istirahat makan hingga menunaikan ibadah salat.

"Waktu istirahat cuma lima menit, mau makan juga ga sempet, apa lagi salat," ujar Andi saat ditemui di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 2 Februari 2018.

Baca : Sandiaga Uno Iming-imingi KTP DKI Bagi Sopir yang Gabung OK-OTrip

Andi menjelaskan, setiap harinya ia bisa mengoperasikan angkot OK-2 hingga 10 rit dari pukul 05.00-22.00. Namun, di sela pergantian rit itu, waktu istirahat yang tersedia hanya lima menit. Pendeknya waktu istrahat tersebut, kata dia, disebabkan jumlah armada yang saat ini hanya sedikit.

OK-Otrip merupakan program yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK-Otrip merupakan penamaan sistem transportasi yang mengintegrasikan bus Transjakarta, angkot, dan bus feeder.

Salah satu perusahaan angkutan umum yang ikut bekerja sama dengan program tersebut adalah Koperasi Budiluhur yang menerjunkan sebanyak 15 armadanya untuk melayani trayek OK-2.
Seorang penumpang menjajal kartu OK-Otrip untuk membayar ongkos angkot di DKI Jakarta pada Senin, 15 Januari 2018. FOTO: TEMPO/M Julnis Firmansyah

Sejalan dengan Andi, Agus Maryanto, 45 tahun, yang sudah menjadi supir angkot sejak 15 tahun yang lalu, juga mengeluhkan sistem kerja tersebut. Ia menjelaskan, selain waktu istirahat yang sedikit, sistem gaji bulanan berdasarkan kilometer juga dirasa memberatkan. "Kalau ban pecah atau ada hal darurat lainnya, kita gak megang duit," ujarnya.

Agus menjelaskan, lebih nyaman ketika sistemnya masih seperti dulu, yakni saat dia masih diharuskan mencari setoran. Menurutnya, dengan sistem tersebut, ia bisa bekerja lebih santai dan uang yang diterima juga lebih besar.

"Ini banyak potongannya, sampai 50 persen. Terus susah istirahat karena setiap lima menit harus berangkat," tutur Agus, seorang sopir angkot OK-OTrip lain.

Berita terkait

Hindari Angkot di Jakarta Timur, Mata Seorang Pengendara Motor Terluka Kena Batang Spion

16 Februari 2024

Hindari Angkot di Jakarta Timur, Mata Seorang Pengendara Motor Terluka Kena Batang Spion

Seorang pengendara sepeda motor mengalami luka di matanya akibat kecelakaan tunggal menghindari angkot.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Mulai Uji Coba Angkot Listrik, Pakai DFSK Gelora E

29 Januari 2024

Kota Bogor Mulai Uji Coba Angkot Listrik, Pakai DFSK Gelora E

Kota Bogor mulai melakukan uji coba angkutan umum kota berteknologi listrik atau angkot listrik menggunakan DSFK Gelora E.

Baca Selengkapnya

Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Kendaraan Pelat Kuning, Ini Alasannya

10 Desember 2023

Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Kendaraan Pelat Kuning, Ini Alasannya

Menurut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja angkot merupakan fasilitas umum sehingga tidak diperbolehkan dipasang alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar-Mahfud Bilang Larangan Pemasangan APK di Angkot Bentuk Ancaman

6 Desember 2023

TPN Ganjar-Mahfud Bilang Larangan Pemasangan APK di Angkot Bentuk Ancaman

TPN Ganjar-Mahfud, mengecam tindakan Dishub Kabupaten Purwakarta dan Kota Bogor yang melarang pemasangan alat peraga kampanye (APK) di angkot.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Pelaku Eksibisionis di Angkot Depok

18 Oktober 2023

Polisi Buru Pelaku Eksibisionis di Angkot Depok

Polres Metro Depok tengah memburu pria pelaku eksibisionis di angkot D05 jurusan Terminal Depok-Citayam.

Baca Selengkapnya

Dievakuasi, Ular Sanca 2,5 Meter Sembunyi di Bawah Bangku Penumpang Angkot

23 September 2023

Dievakuasi, Ular Sanca 2,5 Meter Sembunyi di Bawah Bangku Penumpang Angkot

Seekor ular sanca menyelinap ke dalam sebuah angkutan kota. Keberadaannya diketahui dari penumpang yang melihat hewan bergerak di kolong kursi.

Baca Selengkapnya

Sopir Tewas dalam Kecelakaan Angkot di Bekasi, Kendaraan Hilang Kendali Sebelum Tabrak Motor dan Warung Makan

18 September 2023

Sopir Tewas dalam Kecelakaan Angkot di Bekasi, Kendaraan Hilang Kendali Sebelum Tabrak Motor dan Warung Makan

Selain sopir angkot tewas, dua karyawan warung makan menjadi korban luka dalam kecelakaan di Kabupaten Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Uji Emisi untuk Angkot di Kota Bogor Berbarengan dengan Uji KIR, Hanya Boleh 2 Kali Gagal

3 September 2023

Uji Emisi untuk Angkot di Kota Bogor Berbarengan dengan Uji KIR, Hanya Boleh 2 Kali Gagal

Pemerintah Kota Bogor menargetkan 5.000 kendaraan menjalani uji emisi hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Tak Setuju Cara YouTuber, Warga Harap Polisi Hadir Tertibkan Pengendara Lawan Arah

20 Agustus 2023

Tak Setuju Cara YouTuber, Warga Harap Polisi Hadir Tertibkan Pengendara Lawan Arah

Niat youtuber dinilai baik tapi ...

Baca Selengkapnya