Suasana di depan kantor sekretariat Front Pembela Islam (FPI), Petamburan, Jakarta Pusat. Imam Besar FPI Rizieq Shihab dikabarkan pulang kampung hari ini, Rabu 21 Februari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) dari berbagai daerah mengatakan wajar bila pimpinannya, yakni Rizieq Shihab batal pulang ke Jakarta hari ini.
Sarpudji, 45 tahun, Anggota Front Pembela Islam Dewan Pimpinan Wilayah Beteng, Solo, Jawa Tengah mengatakan wajar Imam Besar FPI Rizieq Shihab batal pulang ke Indonesia. Pasalnya, menurutnya kepulangan Rizieq ke Indonesia beresiko tinggi.
Sarpudji mengaku ikhlas sang imam besar itu tidak jadi pulang ke Indonesia. Menurutnya apapun yang dipilih Rizieq adalah yang terbaik.
Sarpudji mengaku berangkat dari Beteng, Solo, Jawa Tengah Selasa pukul 17.00 WIB dan tiba di Jakarta pagi tadi pukul 03.00. Jarak 554 kilometer rela dia tempuh demi menyambut kedatangan Rizieq ke Indonesia.
"Apapun keputusan beliau, kami tidak akan pernah menganggap beliau pengecut. Ini hal yang lumrah," tutur Sarpudji lagi.
Rizieq Shihab mengabarkan akhirnya dirinya batal pulang ke Indonesia melalui sambungan telepon kepada jemaah di Masjid Baitul Amal, Cengkareng, Rabu pagi tadi. Rizieq mengatakan telah salat istikharah untuk menentukan apakah pulang atau tidak.
Salah seorang anggota Front Pembela Islam yang lain, Andi Pratama mengaku belum mengetahui kabar batalnya kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Meskipun begitu pria berusia 27 tahun tersebut berharap Rizieq cepat-cepat pulang ke Indonesia. "Kita mau gimana lagi. Pasrah aja lah kita kalau habib tidak pulang," kata Andi, Rabu 21 Februari 2018.
Andi merupakan anggota Laskar Pembela Islam Dewan Pimpinan Wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Ia berangkat dari Sukabumi pukul 00.00 WIB demi menyambut Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Saat ditemui Tempo, Andi yang berseragam loreng sedang membantu pengamanan bersama puluhan anggota laskar lainnya.
