Dirut PD Dharma Jaya Bantah Nangis Minta Resign ke Sandiaga Uno
Reporter
Devy Ernis
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 15 Maret 2018 18:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan dirinya telah mengajukan pengunduran diri kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Pengajuan pengunduran diri Marina disampaikan kepada Sandiaga pada Selasa, 6 Maret lalu.
Marina pun membantah jika dirinya datang ke Sandiaga sambil menangis-nangis. Sebelumnya, Sandiaga mengatakan bertemu dengan Marina membahas dana public service obligation (PSO) guna membeli ayam untuk kebutuhan subsidi pangan.
Dalam pertemuan itu, kata Sandiaga, Marina sempat menangis karena dana PSO itu tak kunjung turun. "Tapi prinsipnya gini kalau kamu baca di koran, di online, bahwa saya datang nangis-nangis ke Pak Sandi, itu tidak lho. Saya datang ke sana mengajukan pengunduran diri. Tolong catat itu. Serius. Saya tidak pernah menangis," ujar Marina saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 Maret 2018.
Baca: Sandiaga Uno: DP Nol Rupiah Bukan Untuk Jomblo yang Telat Nikah
Ketika mengutarakan keinginannya mengundurkan diri, Marina mengatakan Sandiaga Uno sempat menahan dirinya. Sandiaga meminta waktu hingga satu bulan untuk memproses pencairan PSO.
"Bu jangan dong. Jangan dulu. Kalau saya belum bisa bantu satu bulan, ibu baru boleh resign," ujar Marina menirukan Sandiaga. Marina pun menjawab "Oh, siap pak. Saya siap bantu Bapak siang dan malam."
Adapun hingga saat ini, dana PSO sebesar Rp 41 miliar untuk PD Dharma Jaya belum turun. Padahal dana itu untuk digunakan membeli persediaan ayam untuk disalurkan bagi pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan melunasi utang-utang ke pemasok ayam.
Baca: Sandiaga Uno Bicara PMD Daging Sapi: Ini Penjelasan Dharma Jaya
Marina mengaku sudah mengajukan pencairan dana PSO ke Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Pertanian sejak sejak bulan November. Namun, sampai sekarang dana tersebut tak kunjung cair.
Untuk menalangi utang-utang ke vendor, Marina mengatakan menggunakan uang kas PD Dharma Jaya. Tapi, kondisi keuangan semakin lama berkurang. "Sudah tidak bisa ditalangi karena putaran low case flownya. Susah enggak bisa saya talangi karena duit saya kasnya habis," ujar dia.