Alasan BMKG Minta Kawasan Puncak Harus Bebas dari Pembangunan

Senin, 2 April 2018 18:56 WIB

Petugas BPBD Kabupaten Bogor berusaha membersihkan material longsor yang menutupi jalur utama Puncak Bogor, 5 Februari 2018. Empat titik longsor di ruas jalan di Jalan Raya Puncak yaitu di seputaran Masjid Atta'awun, Riung Gunung, Grandhill, dan Widuri. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai kawasan Puncak hingga Cianjur merupakan kawasan konservasi dan harus terbebas dari pembangunan. Menurut BMKG, hal ini terjadi karena kondisi daya dukung lingkungannya sudah menurun.

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG Guswanto di Cianjur, Senin, 8 April 2018, mengatakan longsor yang kembali terjadi di kawasan Puncak hingga Cianjur, karena masih berjalannya pembangunan di kawasan tersebut, sehingga menyebabkan alam tidak dapat menampung air lagi.

"Aliran air dalam, sudah tidak dapat menampung air hujan yang masuk langsung ke tanah karena aliran bagian permukaan yang lebih banyak tergerus sampai ke aliran dalam karena minimnya pohon penahan air yang berganti dengan bangunan," katanya.

Baca: Longsor Puncak, Kronologi Sebelum Jalur Puncak ke Cianjur Ditutup

Pihaknya meminta pemerintah daerah untuk menegakkan aturan dan melakukan kajian berapa besar daya tampung dan daya dukung dari perubahan yang disebabkan berdirinya bangunan serta mengembalikan fungsi wilayah konservasi sebagai kawasan hijau yang terbebas dari bangunan.

"Kita bisa sebut dengan berdirinya bangunan di wilayah konservasi sebagai penyebab utama terjadinya penggerusan di aliran air permukaan yang masuk langsung ke aliran air dalam yang sudah tidak dapat menampung air, sehingga menyebabkan terjadinya longsor di Puncak," kata pejabat BMKG itu.

Eko Wiwit, pemerhati lingkungan Cianjur, menilai longsor di beberapa titik di kawasan Hijau Bogor Puncak Cianjur (Bopuncur) termasuk di Puncak Pass, akibat ulah manusia yang tidak menghiraukan kondisi alam dan aturan yang telah dibuat.

Baca: Seusai Longsor, Banjir Bandang Ancam Kawasan Puncak

"Kawasan hijau dan resapan air Bopuncur sudah diatur oleh payung hukum yang juga dibuat manusia tapi masih dilanggar. Di kawasan Puncak banyak mata air, baik air yang mengalir di permukaan tanah maupun air resapan di bawah permukaan yang keberadaannya mulai terancam fungsi ekologinya," kata Eko.

Kawasan Puncak adalah bagian penyangga ekologi yang harus lebih didominasi hutan lindung dan diperuntukkan sebagai kawasan pembangunan fisik terbatas. "Presiden pertama Republik Indonesia Ir Sukarno, lima tahun setelah kemerdekaan sudah memberikan pesan jelas di tugu yang dibuat pada 24 Maret 1955, dengan nama Kawasan Hutan Taruna Giri. Itu artinya kawasan Puncak sudah menjadi perhatian tokoh Indonesia jauh hari," katanya.

Saat ini, dia menambahkan, kawasan Puncak harus mulai dibenahi dengan cara menertibkan bangunan liar dan dibuat embung atau situ. Pembuatan embung itu untuk menampung air permukaan sehingga beban alam di kawasan tersebut berkurang dan mengembalikan Puncak sebagai kawasan konservasi. "Sudah cukup tutup mata semua pihak selama ini, segera lakukan restorasi kawasan Puncak menjadi kawasan fisik terbatas. Kembali ke aturan negara dan kearifan lokal, perbanyak penanaman pohon kembalikan kawasan sesuai fungsinya," katanya.

ANTARA

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

10 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

11 jam lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

12 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

12 jam lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

17 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

18 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

19 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

20 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya