Bantah Yusril, Adik Ahok Sebut Ayahnya WNI Sebelum Masa Penentuan

Kamis, 5 April 2018 08:36 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama ibunda dan adik-adik beserta pasangannya, usai pelantikannya sebagai Wakil Gubernu DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Balai Kota Jakarta, 15 Oktober 2012. Tampak paling kiri Harry Tjahaja Purnama. Foto : Ahok.org

TEMPO.CO, Jakarta - Adik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra, membantah ucapan Yusril Ihza Mahendra tentang kewarganegaraan ayah mereka.

"Faktanya, tahun 1961 ayah kami memilih jadi Warga Negara Indonesia," ujar Fifi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu, 4 April 2018.

Sebelumnya, Yusril menyebut Ahok tidak dapat menjadi presiden karena terhalang status kewarganegaraannya saat lahir. Orang tua Ahok, Tjoeng Kiem Nam, memilih menjadi Warga Negara Tiongkok pada masa penentuan warga negara tahun 1962. Otomatis, kata Yusril, Ahok yang lahir tahun 1966, juga berstatus Warga Negara Tiongkok.

Menurut Yusril, hal ini tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang diamandemen pada 2003. Pasal 6 ayat 1 UUD 1945 menyatakan calon presiden dan calon wakil presiden harus Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.

Baca: Sebut Ahok Tak Bisa Jadi Presiden, Yusril Pertanyakan Surat Terbuka Harry Basuki

Yusril Ihza Mahendra menyebut Ahok baru memilih menjadi Warga Negara Indonesia sekitar tahun 1986. Dengan demikian, Ahok tidak memenuhi syarat sebagai calon Presiden Indonesia seperti yang tersebut dalam UUD 1945.

Fifi menilai apa yang dikatakan Yusril tentang kewarganegaraan ayah mereka adalah penghinaan. Sebab, kata dia, Yusril menyebut ayah mereka baru jadi WNI tahun 1986 karena naturalisasi. "1961 itu sudah jadi WNI dan 1967 sudah ganti nama jadi Indra Tjahaja Purnama," katanya.

Menurut Fifi, dalam hal ini Yusril tak boleh berbicara berdasarkan asumsi semata. Seharusnya, kata dia, Yusril harus berbicara dengan dasar fakta serta bukti yang akurat. "Malu kalau orang berpendidikan bicara asal pakai asumsi saja," ucapnya.

Baca: EKSKLUSIF: Surat Terbuka Adik Ahok untuk Yusril Ihza Mahendra

Dalam keterangan tertulisnya, Yusril Ihza Mahendra menyatakan dengan kerendahan hati akan meminta maaf jika dalam pidatonya di Medan ada yang keliru karena menyatakan Ahok tidak bisa menjadi calon presiden. Namun, dia tetap mempertanyakan apakah memang ada yang salah dan keliru dalam pidatonya itu.

"Saya justru tidak membaca adanya bantahan, sanggahan, atau koreksi dalam surat terbuka adik Ahok, Harry Basuki Tjahaja Purnama itu," tuturnya

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

2 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

3 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

3 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

4 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

4 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya