Pembunuhan Purnawirawan TNI, Pacar Tersangka Berpotensi Tersangka

Reporter

Andita Rahma

Editor

Ali Anwar

Rabu, 18 April 2018 17:22 WIB

Tersangka S (20) , pelaku pembunuhan Purnawirawan TNI AL, Hunaedi (83) di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 12 April 2018. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan pihaknya masih memeriksa S, pacar Supriyanto, tersangka kasus pembunuhan terhadap pensiunan TNI Angkatan Laut, Hunaedi, 82 tahun.

Indra tak menampik kemungkinan S berpotensi menjadi tersangka. "Pacarnya kami periksa terus, sampai sejauh mana perannya. Apakah memberi saran atau menyuruh tidak melakukan (pembunuhan)," ujar Indra di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 18 April 2018.

Berdasarkan keterangan S, kata Indra, Supriyanto sempat bercerita bahwa ia telah menusuk seseorang. Tapi S tidak mengetahui kejadian dan di mana lokasi pembunuhan tersebut. Hunaedi dibunuh oleh Supriyanto di dalam rumahnya di Kompleks TNI Angkatan Laut, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis, 5 April 2018 pada pukul 18.00 WIB.

Sejauh ini motif tersangka adalah perampokan. Kepada polisi, tersangka menceritakan pada hari sebelum pembunuhan, ia ke rumah korban dan mengambil uang sebesar Rp 3,2 juta. Tak puas, Supriyanto kembali ke rumah Hunaedi untuk mencuri uang dengan harapan memperoleh nominal yang lebih besar.

Supriyanto berpura-pura bertamu ke rumah korban. Saat itu korban menyibak gorden dan bertanya maksud kedatangan Supriyanto. Supriyanto yang melihat uang Rp 200 ribu di atas meja, langsung menorobos masuk mengambil uang tersebut. "Pas dobrak pintu, korban jatuh ke belakang dan kepalanya terbentur ke lantai," ujar Indra.

Advertising
Advertising

Saat Supriyanto hendak mengambil uang, Hunaedi melawan dengan memegang tangan tersangka Supriyanto. Saat itu lah Supriyanto mendorong, membenturkan kepala korban ke lantai dan menusuk Hunaedi tiga kali di organ vital yakni lengan kiri, dada bagian kiri, dan rusuk.

Setelah melaksanakan aksinya, Supriyanto pulang dengan membawa pakaian berlumuran darah. Pakaian tersebut diduga ia gunakan ketika melakukan aksi kejahatan terhadap korban. "Pacarnya sempat cuci bajunya, karena baju itu penuh lumuran darah, pelaku mengakui dia juga bilang ke pacarnya habis nusuk orang," kata Indra.

Indra mengatakan, pihaknya akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut pada Jumat, 20 April 2018. Ia akan melengkapi berkas terlebih dahulu sebelum dimulainya rekonstruksi. "Hari Jumat nanti waktunya. Kami lengkapi berkas semua, habis itu kami rekonstruksi," ujar Indra. (*)

Lihat juga video: Ini Rahasia Sukses Bisnis Kopi ala Anomali Coffee

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

5 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

9 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

12 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

17 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

20 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya