Kejaksaan Disebut Stop Kasus Penipuan Rekan Bisnis Sandiaga Uno

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Suseno

Minggu, 22 April 2018 17:53 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kiri) menjalani pemeriksaan di Polda Metrojaya, Jakarta, 30 Januari 2018. Sandiaga Uno diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penggelapan tanah di Tangerang Selatan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta – Kejaksaan dikabarkan telah menghentikan kasus dugaan penipuan dan penggelapan lahan yang melibatkan rekan bisnis Sandiaga Uno, Andreas Tjahjadi. Kasus ini sebelumnya ditangani oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya kemudian diserahkan ke kejaksaan karena pemeriksaan telah rampung.

Sebelum kejaksaan melimpahkan berkas perkara ke pengadilan, Andreas ternyata mengajukan perdamaian dan bersedia membayar ganti rugi Rp 3,4 miliar kepada Djoni Hidayat, sebagai pelapor. “Sepertinya mereka takut," kata Fransiska Kumalawati Susilo, rekan Djoni Hidayat, melalui pesan pendek di Jakarta, Minggu, 22 April 2018.

Fransiska adalah orang yang diberi kuasa oleh Djoni untuk melaporkan Andreas dan Sandiaga ke Polda Metro Jaya pada 8 Januari 2018. Laporan itu terkait dengan penjualan lahan seluas satu hektare di Jalan Curug Raya, Desa Kadu, Tangerang, yang diklaim milik PT Japirex. Di perusahaan itu, Sandiaga menempati posisi sebagai komisaris, Andreas sebagai direktur utama, dan Djoni sebagai direktur.

Belakangan Djoni menyadari, dari lahan seluas satu hektare itu, ada lahan miliknya pribadi yang ikut terjual. Ia menduga tanda tangannya telah dipalsukan. Karena itu, Djoni menuntut ganti rugi Rp 3,4 miliar. Inilah yang menjadi dasar bagi Djoni melaporkan Andreas dan Sandiaga ke polisi.

Fransiska mengatakan Andreas semula memang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Bahkan polisi sudah menyelesaikan pemeriksaan dan menyerahkan berkas ke kejaksaan. Saat itulah, Andreas menghubungi Djoni dan mengajak berdamai. "Surat perdamaian diserahkan ke Polda minggu lalu," kata Fransiska.

Sebagai konsekuensi dari perdamaian itu, kata dia, pihak Andreas telah menyerahkan uang Rp 3,4 miliar. "Mereka merahasiakan siapa yang bayar," katanya. Dengan adanya perdamaian ini, Djoni bersedia mencabut laporan sehingga proses hukum tidak perlu dilanjutkan ke pengadilan.

Hingga berita ini ditulis, Tempo belum berhasil mendapat tanggapan dari Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri DKI Jakarta Tony Spontana. Tony tidak merespons panggilan telepon dan tidak menjawab pesan pendek yang dikirim.

Sandiaga Uno juga belum bisa dimintai tanggapannya. Namun sebelumnya ia menyatakan masalah ini seharusnya masuk ranah perdata. Dia berjanji siap mengikuti proses hukum. "Tidak ada yang ditutup-tutupi dan terang benderang," katanya di Balai Kota DKI, 18 Januari 2018.

Berita terkait

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

4 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

6 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

19 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

6 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

6 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

6 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya