Kupon Sembako Tersebar, Begini Penjelasan Charles Honoris PDIP

Rabu, 2 Mei 2018 14:06 WIB

Budi Widarto, kuasa hukum Politikus PDIP Charles Honoris melaporkan akun @MuchlistHassan soal fitnah pembagian kupon sembako pada acara pesta rakyat di Monas. Laporan disampaikan ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Charles Honoris melaporkan akun Twitter @MuchlistHassan ke Bareskrim Polri atas dugaan fitnah karena menuding dia terlibat dalam insiden pembagian sembako di Monas. Charles menyatakan dirinya tak terlibat dalam acara yang digelar Forum Untukmu Indonesia di Monas pada Sabtu, 28 April 2018.

Charles Honoris membenarkan kupon pembagian sembako bergambar dirinya yang tersebar di media sosial adalah miliknya. Namun kupon itu sama sekali tidak ada kaitan dengan acara pembagian sembako di Monas yang menewaskan dua anak.

"Kupon ini memang dikeluarkan dia, tapi tempat dan hari yang lain," kata Budi Widarto, kuasa hukum Charles, saat ditemui di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Kronologi Bocah Meninggal Setelah ikut Pembagian Sembako di Monas

Kupon itu dicetak untuk keperluan bakti sosial di daerah Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Tapi tiba-tiba, muncul foto viral di twitter yang mengaitkan kupon itu dengan acara di Monas. Foto itu disebarkan oleh akun twitter @MuchlistHassan pada Pukul 12.12 WIB pada hari yang sama dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Budi Widarto, kuasa hukum Politikus PDIP Charles Honoris melaporkan akun @MuchlistHassan soal fitnah pembagian kupon sembako pada acara pesta rakyat di Monas. Laporan disampaikan ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Acara pembagian sembako yang bikin heboh di Monas itu diadakan oleh Forum Untukmu Indonesia. Kegiatan yang bertajuk pesta rakyat ini menimbulkan banyak persoalan mulai dari sampah berserakan di kawasan Monas dan kemacetan di ruas-ruas jalan sekitar.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, acara ini juga berujung pada kematian dua orang anak yaitu Mahesa Junaedi, 12 tahun, dan Muhamad Rizki Syahputra, 10 tahun. Rizki diduga meninggal karena terinjak-injak saat mengantre makanan. Sedangkan Mahesa diduga meninggal akibat dehidrasi.

Kupon bergambar Charles ini berwarna merah dan putih. Di dalamnya, tertulis "Kupon Bazaar Beras Murah" dan angka Rp 5000. Pada bagian bawah kupon ada gambar Charles Honoris tertulis namanya dengan atribut anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan.

Baca: Kapolda Bentuk Tim Khusus Usut Kematian 2 Anak di Acara Sembako

Akan tetapi, akun @MuchlistHassan menyebarkannya dengan tambahan tulisan. Tulisan itu yaitu: Masuk ke Monas tangan di stempel, logo Kristus paling menonjol, ada kupon dari Charles Honoris (Kader PDIP/Caleg dalil DKI 3)... hahaha bilang aja lu mo menipu, Dasar Kodok Bangkong !!!!.

Kader PDIP itu melaporkan admin akun tersebut dengan dugaan penghinaan pencemaran nama baik, dan atau fitnah terhadap dirinya dalam kasus pembagian sembako di Monas. Pidana ini diatur dalam Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Berita terkait

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

4 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

8 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

8 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

11 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

13 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya