Pergub Bisnis Rumahan: PDIP Serang Balik Wagub DKI Sandiaga Uno

Senin, 7 Mei 2018 16:14 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Gerindra Jakarta Muhammad Taufikdan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Gembong Warsonoberfoto bersama usai Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Partai Gerindradi Gedung Joeang, Jakarta, 8 Mei 2016. Tempo/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gembong Warsono, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, berkomentar keras terhadap Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Dia menyebut Sandiaga berpolitik dalam kebijakan izin usaha rumahan dengan membenturkan partainya dengan kepentingan masyarakat kecil di Ibukota. "Pak Sandi sudah berpolitik dalam konteks kebijakan. Seolah-olah PDI Perjuangan tidak pro kepada kepentingan wong cilik," kata Gembong kepada Tempo , Senin, 7 Mei 2018.

Gembong menanggapi jawaban Sandiaga Uno atas kritik yang dia lontarkan. Sandiaga mengatakan, urusan perut masyarakat tak bisa menunggu revisi perda selama setahun. Dia yakin, Gembong yang berasal dari partai 'wong cilik' mengerti hal tersebut. Sandiaga pun mengklaim Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2018 tentang Izin Usaha Mikro dan Kecil (UMK) tak menabrak Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ).

Lihat: Anies Baswedan Ulang Tahun: Sandiaga Uno Curcol Lewat Doa

Gembong meminta Sandiaga Uno tak membenturkan partainya dengan 'wong cilik'. Fraksi PDI Perjuangan mendukung kebijakan Sandiaga dan Gubernur Anies Baswedan yang berpihak kepada masyarakat. Namun, PDI Perjuangan memastikan kebijakan tersebut jangan sampai berbenturan dengan aturan.

"Semangat kami adalah bagaimana menegakkan aturan, tapi bukan tidak pro kepada rakyat kecil," ucapnya.

Sebelumnya, Gembong menyatakan Pergub UMK mestinya ditelurkan menunggu revisi Perda RDTR agar tak melanggar. Apalagi, perubahan Perda RDRT sudah masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2018. Pemerintah Provinsi DKI bisa mempercepat pembahasan revisi tersebut.

Politikus senior PDIP DKI Jakarta itu pun ingin eksekutif taat pada aturan di DKI Jakarta. "Janganlah mengajari masyarakat untuk tunduk kepada hukum, tapi membuat kebijakan yang bertentangan dengan hukum di DKI."

Sebelumnya, Pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan pemerintah DKI harus mengacu pada rencana detail tata ruang yang ada. Jangan sampai aturan tersebut malah menerabas ketentuan yang lain. "Semua harus seusai dengan aturan," kata dia.

Sandiaga Uno bahkan mengatakan penerbitan aturan baru ini akan mendorong revisi Perda RDTR agar kedua aturan tersebut tak bertentangan. “Masuk ke pembahasan perda yang rencananya direvisi pada tahun ini,” ucapnya pada Rabu pekan lalu.

Pergub yang diterbutkan pada 19 April 2018 tersebut khusus untuk mendorong usaha kecil dan menengah agar semakin bergeliat. “Apple, Nike, atau Microsoft semua juga dimulai dari rumah."

Sandiaga menuturkan, yang diperbolehkan membuka usaha di rumah adalah pengusaha yang baru pertama kali membuka usaha. Dalam pasal 3 aturan itu disebutkan bisnis rumahan tidak berlaku untuk UKM cabang unit usaha atau perusahaan atau afiliasi.

Kini, Sandiaga Uno harus menghadapi serangan PDIP yang merasa dibenturkan dengan rakyat kecil yang notabene pemilih partai pemenang Pemilu 2014 itu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

8 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

17 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

2 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya