Bahaya Kapal Tenggelam, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Akan Terjadi

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 21 Juni 2018 06:52 WIB

Petugas tengah memebersihkan layar pemantau cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Tony Hartawan

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Cuaca ekstrem disebutkan terkait dengan penyebab kapal tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Danau Toba, Sumatera Utara, beberapa hari lalu.

“Meskipun pada Juni ini, sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau, tetapi mesti mewaspadai cuaca ekstrem,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikora Karnawati melalui keterangan tertulis, Rabu 20 Juni 2018.

Baca:
Ini Penjelasan Pemerintah Atas Tragedi Kapal Tenggelam di Danau Toba

Berdasarkan pantauan BMKG, anomali cuaca masih akan terjadi dalam tujuh hari ke depan. Penyebabnya antara lain tekanan rendah di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

Penyebab lainnya adalah udara basah dari Samudera Hindia dan sirkulasi siklonik di wilayah Samudera Hindia Barat Bengkulu, Selat Karimata, dan Selat Makassar. Mereka bertemu di bagian selatan Kalimantan, perairan selatan Bangka Belitung, Sumatera Selatan-Lampung, Bengkulu, hingga Samudera Hindia. Masih ada pula belokan angin di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Baca juga:
Sidang Vonis Aman Abdurrahman Akan Dijaga Lebih dari 300 Polisi

Itu semua yang menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem, seperti hujan sedang-lebat yang disertai petir dan kilat serta angin kencang yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

"Potensi cuaca ekstrim pun dapat menyebabkan terjadinya potensi gelombang setinggi 2,5-4 meter," ujar Dwikora.

Gelombang tinggi tersebut diprakirakan terjadi di perairan utara dan barat Aceh, perairan utara Sabang, perairan barat Pulau Simeuleue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan Selat Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Samudera Hindia Barat Sumatera hingga selatan NTT.

Baca:
Polisi Kejar Pelempar Batu ke Wajah Bocah di Depok

Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo mengatakan BMKG bakal terus memberikan layanan informasi cuaca di berbagi sektor penerbangan, dan kemaritiman sebagai langkah kesiapsiagaan terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrim.

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2018 dan berakhir pada November 2018, "Seiring dengan awal musim hujan 2018/2019," kata Prabowo.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

15 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

17 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya