HUT Jakarta, Arswendo: Pentas Seni Solusi Tawuran Pelajar 1980-an

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 30 Juni 2018 23:18 WIB

Ilustrasi tawuran/perkelahian. (kikiandi)

TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda pada paruh pertama tahun ini, di HUT Jakarta ke 491, pada tahun-tahun delapan puluhan (1980-an) tawuran antar remaja cukup marak. Mayoritas pelakunya adalah pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Terutama di DKI Jakarta.

Budayawan Arswendo Atmowiloto, 69 tahun, menuturkan perihal maraknya tawuran antar pelajar sebagai pelarian anak muda saat itu.

"Banyak orang mencari solusi untuk meredam tawuran pelajar," kata Arswendo yang pada saat itu menjadi pemimpin Majalah HAI, majalah remaja terlaris era 1980-an hingga 1990-an.

Baca : HUT Jakarta, Ini Rekaman Majalah HAI Soal Solusi Tawuran Pelajar 1980-an


Pada tahun 1988, Majalah Hai menggagas pertemuan antarjagoan atau jawara saat itu. Pertemuan tersebut menjadi jembatan pertemuan antar sekolah yang sering berkonflik.

Sebab, untuk mengatasi perkelahian pelajar mesti mereka sendiri yang mengatasinya. Saat itu, tercetuskan pentas pelajar, yang belakangan menjadi pentas seni.

Pesta seni tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai tawuran pelajar. Sebab, pentas tersebut diikuti sekolah yang sering tawuran. Dan Hai menjadi jembatan untuk ajang berkesenian mereka.

Menurut Arswendo, tawuran menjadi pelarian anak muda karena pada tahun tujuh puluhan sampai delapan puluhan kegiatan kesenian dan kebudayaan sangat dibatasi oleh kepemimpinan Orde Baru. Dan tahun delapan puluhan menjadi puncak tawuran remaja di Jakarta.

"Kebebasan saat itu memang tidak mempunyai tempat. Makanya pelariannya ke tawuran," tutur Arswendo saat ditemui di Gedung Sidomuncul di Jalan Arteri Kelapa Dua, Jakarta Barat, Senin, 25 Juni 2018.

Simak pula :

HUT Jakarta, Film Remaja Sampai Diputar oleh Studio Radio Era '80
Ratusan Calon Penumpang AirAsia Ngamuk di Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Arswendo, kesenian yang masih berkembang saat itu adalah musik. Namun, nasibnya pun terkekang. Jadi, yang berkembang hanya musik percintaan.

Sedangkan musik yang mengandung kritik sosial langsung dibungkam. Buku maupun karya sastra pun bernasip serupa. Peredarannya bakal segera dihentikan jika ada kritik sosial. Penulisnya pun langsung ditegur.

Begitu juga industri film era 1980-an dibandingkan saat ini ketika HUT Jakarta memasuki usia ke 491 tahun jauh berbeda. Yang berkembang era silam itu hanya genre percintaan dan hantu. "Semua serba larangan. Makanya ada pelarian seperti itu (tawuran)," demikian Arswendo Atmowiloto yang kini dosen dan penasehat di lembaga kesenian Sidomuncul.




Berita terkait

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

52 hari lalu

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

17 Juli 2023

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

17 Juli 2023

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

10 Juli 2023

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

Pantauan Tempo di gate 9 PRJ, pengunjung tampak ramai, namun tidak sesak.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

28 Juni 2023

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

Dalam program pemutihan pajak ini, Bapenda juga memberikan penghapusan sanksi administrasi wajib pajak yang bayar pokok pajak mulai 22 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

24 Juni 2023

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu memiliki gugusan pulau sebagai destinasi wisata. Pada HUT Jakarta ke-496, ayo jalan-jalan ke Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

22 Juni 2023

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp 1 saat HUT Jakarta ke-496

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

22 Juni 2023

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

Heru Budi mengapresiasi lomba masak yang diadakan untuk memeriahkan ulang tahun Jakarta ini dan berharap dapat memperkuat kekompakan internal.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

22 Juni 2023

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

Hari ini, Kamis 22 Juni 2023, bertepatan dengan Ulang Tahun Jakarta ke-496.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

21 Juni 2023

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

Bir pletok merupakan salah satu minuman tradisional Betawi yang populer di Jakarta. Meskipun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali.

Baca Selengkapnya