Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT Jakarta: Ria Irawan Cerita Kerennya Pertunjukan Era 1980-an

image-gnews
Pertunjukan sandiwara oleh Grup Srimulat berjudul
Pertunjukan sandiwara oleh Grup Srimulat berjudul "Mertua Piaraan" di Taman Ria Remaja, Senayan, Jakarta, 1982. Dok.TEMPO/Syarif Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Bertepatan dengan HUT Jakarta ke-491 tahun ini aktris Ria Irawan menceritakan geliat kesenian di Ibu Kota pada era 1980-an. Tentu ada perbedaannya. Apa itu?

Menurut Ria, pada saat ini terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap seni seiring dengan kemajuan teknologi. Berbeda dengan kala itu ketika pegiat seni harus “kucing-kucingan” dengan peraturan sebab pemerintah banyak ikut campur soal kesenian, terutama substansi dam peredaran film mulai dari praproduksi sampai pasca produksi.

BacaHUT Jakarta, Melawai Lokasi Romantis Sandiaga Uno Era '80-an 

Sebelum televisi menjadi sarana hiburan yang ada hampir di setiap rumah di Indonesia, dia melanjutkan, banyak panggung seni yang menyajikan program regular show. Seni kontemporer dan tradisional menjadi sajian banyak panggung di Jakarta.

Ria Irawan saat menghadiri konferensi pers pembuatan film Gila dan Jiwa di Hard Rock Cafe Jakarta, Senin (10/2). TEMPO/Nurdiansah

Ria Irawan mencontohkan, musikus jazz Indra Lesmana yang sedang naik daun kala itu sering menggelar konser kecil di bar, misalnya Batik Bar. Ada pula grup lawak ternama Srimulat sebagai representatif seni tradisi yang masih banyak ditonton warga Jakarta. Juga pertunjukan wayang orang mahabharata punya panggung sendiri.

"Keren banget, kan?” ucap putri aktris Ade Irawan tersebut.

Meski begitu pada era 1980-an gerak seniman lebih terbatas karena terbentur oleh peraturan. Izin pertunjukan pada saat itu sangat sulit didapatkan dan tak sedikit artis yang dicekal atau dilarang tampil. “Pajak distribusi, apalagi izin pertunjukan itu lagi kampret-kampretnya tahun segitu, apa-apa dicekal.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lihat jugaTongkrongan 1980 - an Sandiaga Uno, dari Basket Sampai Diskotek

Wanita kelahiran 1969 itu pun mengungkap peran sentral Departemen Penerangan (kini Kementerian Informasi dan Telekomunikasi) dalam pembatasan ruang gerak seniman. Departemen ini melakukan pembatasan lewat banyak sekali peraturan.

Ria Irawan mencontohkan, judul film harus ditentukan oleh pemerintah. Soal materi film, dilarang ada bagian yang menunjukkan kondisi rakyat Indonesia yang marjinal, seperti pengemis atau tukang becak.

“Nggak boleh, tuh cerita pengemis dan tukang becak di Jakarta makan pake tangan. Nggak boleh (film) memperlihatkan kemiskinan, ajaib, lah,” katanya.

Kini, teknologi hadir membuat waktu terasa lebih sempit dan mengubah pola masyarakat dalam menikmati kesenian. Meski bisa dibilang tak ada aturan yang mengekang para seniman, justru petunjukan seni pertunjukan di panggung semakin tidak relevan bagi masyarakat Jakarta.

“Teknologi dan efisiensi waktu, udah nggak  bisa lo dateng ke gedung pertunjukan," ucap Ria Irawan, pemenang Best Supporting Actress FFI 1988.

FIKRI ARIGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

11 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna HUT DKI Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. ANTARA/Walda
Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

1 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

1 hari lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

3 hari lalu

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat menghadiri rapat koordinasi daerah lintas perangkat daerah bidang sosial, kependudukan dan pencacatan sipil 2024 terkait masalah kependudukan dan kemiskinan di Jambi, Kamis (7/3/2024). ANTARA/HO-Disdukcapil DKI Jakarta
Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

6 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

9 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

11 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

12 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.