Wakil Ketua DPRD DKI Ini Sebut Ganjil Genap Kebijakan Primitif

Reporter

Bisnis.com

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 3 Juli 2018 08:55 WIB

Polisi mengatur arus lalu lintas pada hari pertama uji coba perluasan kawasan ganjil genap di persimpangan Pancoran, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018. Perluasan kawasan lalu lintas ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, yang saat ini dalam tahap uji coba, akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Triwisaksana menilai penerapan perluasan ganjil genap sebenarnya tak efektif mengurai kemacetan di Ibu Kota.

"Ganjil genap ini kan program primitif. Pada tahun lalu, saat pemerintahan Pak Ahok saya kritik kok, karena tidak efektif," kata politisi yang dikenal dengan nama sapaan Bang Sani, saat ditemui di kantor DPRD DKI, Senin 2 Juli 2018.
Baca : Perluasan Ganji Genap, Jalan Gatot Subroto Padat Hingga Siang

Dia menuturkan ada tiga hal yang membuat kebijakan ganjil genap tidak lebih baik dari program pembatasan kendaraan lainnya.

Pertama, sistem pengawasan ganjil-genap masih manual. Kedua, belum ada kajian secara komprehensif.

"Ketiga, tidak terbukti juga ganjil-genap bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi melainkan hanya mengalihkan ke jalan lain," jelasnya.

Lebih lanjut dia menilai program pembatasan kendaraan untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta baru bisa maksimal apabila pemerintah sudah menerapkan program jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Dengan adanya ERP, pengguna mobil pasti berpikir dua kali jika ingin melintasi jalan karena harus membayar.

Meski demikian, dia tetap meminta warga Jakarta mengikuti aturan uji coba dan penerapan perluasan ganjil-genap yang dimulai Senin 2 Juli 2018. Menurutnya, kebijakan ganjil genap secara permanen hanya akan berlaku di koridor Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto.
Simak juga : Sebulan Perluasan Ganjil Genap Tidak Ada Tilang, Tapi...

"Perluasan ganjil genap yang sekarang kan dalam rangka Asian Games 2018 saja, jadi sifatnya sementara. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan parah di sekitar arena olah raga," kata Bang Sani lagi.

Bang Sani justru meminta warga menjadikan kebijakan perluasan ganjil genap ini sebagai momentum untuk beralih menggunakan angkutan umum. "Saya berharap warga mau berpartisipasi ikut kebijakan ini. Walau solusi yang komprehensif tetap harus ada ERP," dia mengungkapkan.

BISNIS

Berita terkait

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

8 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

21 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

2 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya