TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap warga Jakarta dapat memaklumi kebijakan perluasan ganjil genap yang mulai diuji coba hari ini, Senin, 2 Juli 2018. Menurut Anies Baswedan, kebijakan tersebut merupakan upaya Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
"Saya mengharapkan pengertian, pemakluman, sekaligus masukan. Jadi, kita sebagai tuan rumah tentu akan ada kerja ekstra, termasuk mengatur kendaraan bersama tetangga, kolega," kata Anies Baswedan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juli 2018.
Anies Baswedan juga memaklumi protes dari warga yang terpaksa mencari kendaraan umum akibat adanya perluasan sistem ganjil-genap ini. "Mencari kendaraan umum itu bukan sesuatu yang sederhana. Saya menyadari, tapi saya mohon pengertian dan permaklumannya," ucap Anies Baswedan.
Uji coba perluasan sistem ganjil genap diberlakukan sejak pagi ini. Rencananya, pemberlakuan secara penuh mulai Agustus 2018, bersamaan dengan digelarnya perhelatan pesta olahraga Asian Games 2018.
Keputusan ini dijalankan berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemerintah DKI Jakarta, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Perluasan ganjil genap akan dilakukan ke seluruh ruas Jalan Gatot Subroto, Jalan S. Parman, Jalan M.T. Haryono, Jalan D.I. Panjaitan, Jalan Ahmad Yani, dan Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan, Cemput Putih. Lalu ke tiga ruas jalan lainnya, yakni Jalan Arteri Pondok Indah, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Benyamin Sueb.
Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, ujar Anies Baswedan, Jakarta harus mengerahkan tenaga agar ajang internasional tersebut terlaksana dengan baik. Salah satunya adalah dengan pemberlakuan kebijskan perluasan ganjil-genap.
"Memang ada kerepotan-kerepotan, namanya juga kita tuan rumah, ya ada usaha ekstra. Karena itu saya berharap seluruh masyarakat melihat kebijakan ganjil-genap ini sebagai bagian untuk membuat para tamu dari seluruh dunia merasakan Jakarta yang lebih baik," kata Anies Baswean