Polisi Gadungan Jalan Casablanca Dibekuk, Ini Asal Atribut Pelaku

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 16 Juli 2018 15:18 WIB

Ilustrasi Polisi gadungan. Dok.Tempo/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap polisi gadungan, yang diduga sedang melakukan pungutan liar di jalan layang non-tol Casablanca, Jakarta Selatan. Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf membenarkan pihaknya telah menangkap polisi gadungan pada Minggu, 15 Juli 2018.

Menurut Yusuf, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Yusuf memerintahkan polisi lalu lintas (polantas) membawa sang polisi gadungan ke Polda Metro Jaya.

"Ada laporan menangkap polisi gadungan, terus langsung saya suruh serahkan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polda Metro Jaya," kata Yusuf saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Juli 2018.

Baca: Polisi Gadungan di Jalan Casablanca Kumpulkan Pungli Rp 420 Ribu

Penangkapan polisi gadungan terekam dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter @TMCPoldaMetro pada Minggu, 15 Juli 2018, pukul 16.55. Berbagai komentar warganet muncul dan meminta polisi mengusut pelaku tersebut.

Video itu memperlihatkan dua polantas menghampiri seorang lelaki bertubuh gempal. Polisi gadungan ini mengenakan atribut polantas, seperti rompi dan topi.

Polantas kemudian meminta kartu tanda anggota (KTA) kepolisian. Polisi gadungan itu menunjukkan KTA yang diklaim milik ayahnya. Polisi gadungan tersebut dikabarkan bernama Joseph Anugerah, 20 tahun.

Dalam video yang diunggah di akun Twitter @TMCPoldaMetro, Joseph tampak mengenakan sejumlah atribut polantas, seperti rompi dan topi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Joseph membeli tiga atribut polisi itu di Pasar Senen, Jakarta Pusat, secara bertahap.

Simak juga: Kata Anies Saat Lepas Jenazah Petugas Damkar Gugur dalam Tugas

"Atribut polisi dibeli di Pasar Senen," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin.

Menurut Argo, Joseph mengenakan topi lalu lintas yang dibeli di Pasar Senen pada Rabu, 13 Juli 2018. Tahun kemarin, Joseph membeli rompi hijau polantas di lokasi yang sama. Begitu juga dengan atribut pangkat brigadir Polri.

Selain itu, Argo melanjutkan, sang polisi gadungan membeli sepatu tunggang alias pakaian dinas lapangan lalu lintas di Bandung. Polisi juga menemukan handy talky (HT) merek Motorola. "HT merek Motorola didapat dari teman ibunya, yang bekerja di PT Freeport," ucapnya.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

25 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

5 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

11 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

22 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya