Relawan Asian Games 2018 yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas se-Jadebotabek menyerukan gerakan No Need to Worry, tak khawatir teror bom. (INASGOC)
TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Muhammad Burdansyah menyanggah kabar burung soal larangan relawan Asian Games 2018 menumpangi moda transportasi online lain selain Grab.
“Ya boleh lah,” kata Burdansyah ketika dikonfirmasi kebenaran tentang larangan ini, saat dihubungi Tempo Kamis 26 Juli 2018. Ia mengatakan memang benar Inasgoc menggandeng Grab sebagai rekanan untuk transportasi selama Asian Games 2018, tetapi bukan berarti relawan tidak boleh menggunakan transportasi online yang lain.
“Jadi begini, kami memang memberikan relawan ongkos dengan cara mengisi e-money mereka untuk membayar Grab. Pake apapun juga kalau pake uang sendiri, ya boleh,” kata Burdansyah menjelaskan. Simak pula : Anies Liburkan 34 Sekolah Saat Asian Games 2018, Ini Daftarnya
Diakuinya Grab menjadi cadangan dari bus Transjakarta yang menjadi fasilitas gratis bagi para relawan Asian Games di Jakarta, dalam keadaan tertentu. Salah contohnya seperti saat relawan akan menuju venue dari halte Transjakarta.
Sebelumnya telah beredar kabar bahwa Grab harus menjadi satu-satunya alat transportasi online yang terpasang di gawai para relawan Asian Games 2018. Sedangkan aplikasi lain tidak boleh digunakan, dan harus dihapus dari gawai.
Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.