Hilangkan Bau, Serbuk dan Cairan Ini Ditabur di Kali Item

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Minggu, 29 Juli 2018 13:59 WIB

Himpunan Kerukunan Tani Nasional (HKTI) dan alumni Universitas Gadjah Mada menabur bubuk kimia yang diyakini bisa penghilang bau di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menabur serbuk dan menyirami larutan cairan penghilang bau untuk mengusir bau busuk di Kali Sentiong atau Kali Item di Belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, Ahad, 29 Juli 2018.

Baca juga: Waring Kurangi Bau Kali Item, Anies Baswedan Tambah 200 Meter

Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan mengatakan upaya menghilangkan bau busuk di Kali Sentiong di bantu oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta dan alumni Universitas Gajah Mada Jakarta.

"HKTI menyumbang bubuk dan alumni Gajah Mada cairan untuk menghilang bau busuk di Kali Sentiong," kata Teguh di Kali Sentiong, Ahad, 29 Juli 2018.

HKTI menyiapkan 500 kilogram bubuk penghilang bau, sedangkan alumni Gajah Mada menyeprotkan 5.000 liter cairan mikroba ke Kali Sentiong. Penaburan bubuk dan penyemprotan cairan dilakukan di lima titik sepanjang 900 meter di kali tersebut.

Advertising
Advertising

Teguh mengatakan bakal melihat hasil penaburan bubuk dan penyemprotan cairan tersebut selama lima hari ke depan. Jika hasil dari kedua langkah tersebut efektif, maka bakal dilakukan kembali. "Sekarang masih uji coba. Kalau hasilnya bagus akan dilakukan kembali."

Sekretaris HKTI Jakarta Suwardi Hagani mengatakan pemberian bubuk ini merupakan inisiatif lembaganya untuk menyukseskan Asian Games. "Kalau 500 kilogram bubuk penghilang bau ini efektif maka akan dilanjutkan kembali," kata Suwardi.

Menurut Suwardi, yakin bubuk penghilang bau ini bisa menghilangkan bau di Kali Sentiong. Alasannya, bubuk ini pernah diuji coba di Kali Grogol, dan berhasil.

"Kami tidak ragu bisa berhasil. Kami melihat bau busuk kali ini juga menjadi sorotan media luar negeri," ujar Suwardi. "Ketimbang teriak, lebih baik kami berpartisipasi."

Pantauan Tempo penaburan bubuk dan cairan belum maksimal mengurangi bau busuk di Kali Sentiong atau Kali Item. Sebab, bau busuk masih tercium di kali tersebut. Bahkan, bau busuk masih menyengat tepat di belakang Wisma Atlet Kemayoran, yang dipasang waring hitam.

Berita terkait

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

3 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

4 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

4 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

6 hari lalu

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

6 hari lalu

Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

7 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya