Kemarau, Warga Bekasi Terpaksa Beli Air dari Cilincing Jakarta

Jumat, 3 Agustus 2018 06:13 WIB

Penjual air bersih keliling mengantarkan derigen berisi air bersih di kawasan Muara Baru, Jakarta, 21 Maret 2017. Sebagian besar kawasan Muara Baru belum teraliri air PAM, akibatnya warga di kawasan tersebut harus membeli air bersih seharga 4 ribu rupiah per derigen (10 liter) untuk kebutuhan sehari-hari. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Bekasi - Warga Desa Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini. Mereka terpaksa membeli air dari Cilincing, Jakarta.

Baca: BMKG: Masih Seperti Kemarin, Belum Ada Hujan Hari Ini

"Air tanah kami berubah warna agak kemerahan dan berbau. Kalau untuk minum beli dari Cilincing, Jakarta," kata Ketua RT01 RW01 Desa Pantaimekar, Muaragembong, Arsiyah (45) di Muaragembong, Kamis 2 Agustus 2018.

Menurut dia, kemarau di wilayahnya membuat sekitar 95 kepala keluarga setempat kesulitan memperoleh pasokan air bersih untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) maupun konsumsi keluarga.

Bahkan fasilitas air artesis yang disediakan Pemerintah Kabupaten Bekasi di desa tersebut telah lama terbengkalai tanpa pasokan air bersih dari instansi terkait.

"Sudah setahunan sumur artesis ini tidak ada gunanya," katanya.

Baca: Antisipasi Kemarau, DKI Targetkan Waduk Berfungsi Maksimal 2019

Warga di wilayah itu berupaya mencari air bersih dengan menanti pedagang air yang datang dari Cilincing Jakarta Utara ke kampung mereka setiap harinya.

"Satu drigen isi 30 liter harganya Rp3.000. Kalau saya biasa beli satu drigen untuk dua hari, itu juga hanya buat masak dan minum. Kalau buat nyuci pakai air tanah," katanya.

Warga setempat lainnya Echa (30) mengaku harus mengalokasikan kocek lebih untuk membeli air tanah dari tetangganya Rp1.000 per drigen karena tidak memiliki mesin sedot air tanah.

"Kalau mau gali air tanah butuh uang Rp4,5 juta. Saya tidak punya uang, jadinya beli ke tetangga," katanya.

Menurut dia, profesinya sebagai nelayan belum mencukupi biaya pembuatan air tanah yang relatif mahal.

Warga setempat berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat segera memasok kebutuhan air bersih ke desa mereka selama kemarau yang diprediksi berlangsung Agustus hingga September 2018.
"Kalau sumur artesisnya bagus, saya kira cukup untuk kebutuhan satu RW di sini," katanya.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya