Ojek Online Main Pukul, Koalisi: Pecat Mitra Tak Akhiri Masalah

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 Agustus 2018 12:41 WIB

Seorang pengemudi ojek online menyerang pejalan kaki yang berjalan di trotoar kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, 6 Agustus 2018. Foto: Facebook Koalasi Pejalan Kaki

TEMPO.CO, Jakarta -Koalisi Pejalan Kaki menyayangkan kebijakan manajemen Grab Indonesia yang memberhentikan mitra ojek online mereka karena memukul pejalan kaki di trotoar Jalan Jatiwaringin, Jakarta Timur, pada Senin malam, 6 Agustus 2018.

"Kami menyesalkan manajemen ojek online langsung memberberhentikan pengemudi begitu saja," kata koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus saat dihubungi, Rabu, 8 Agustus 2018.
Baca : Grab Indonesia Berhentikan Pengemudi Ojek Online yang Pukul Pejalan Kaki

Sebelumnya, seorang perempuan pengemudi ojek online terekam memaki dan memukul pejalan kaki bernama Alif dengan helm di trotoar Jalan Jatiwaringin pada Senin malam.

Sebelumnya, perempuan yang merupakan pengemudi Grab Bike ini terlihat marah setelah Alif menegurnya. Alif meminta agar pengemudi roda dua tertib dan tak melaju di trotoar.

Pemukulan itu terekam dalam video berdurasi 2,28 menit. Video viral itu diunggah di Youtube oleh akun Koalisi Pejalan Kaki.

Menurut dia, pemutusan mitra atau pemecatan antara manajemen dan pengemudi tidak bakal menyelesaikan persoalan utama ihwal prilaku tertib berlalu lintas. Sebab, yang dibutuhkan adalah edukasi kepada para pengemudi ojek online agar tertib berlalu lintas.

"Karena pemutusan kemitraan tidak menyelesaikan masalah. Jadi, tidak perlu diputus juga," ujarnya.

Selain itu, koalisi juga belum mau melaporkan kejadian pemukulan pejalan kaki ke polisi, meski banyak masyarakat yang mendorong agar dilaporkan. "Apakah itu menyelesaikan perkara kami ini, kan tidak juga."

Menurut dia, koalisi pejalan kaki juga tidak mengedukasi kalau hanya main lapor dan minta diberhentikan. "Kalau dari kacamata penganiayaan memang harus dilaporkan. Tapi pada prinsipnya kami tidak mau seperti itu," ujarnya.

Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan pengemudi tersebut terbukti melanggar karena melakukan tindak kekerasan. "Segala bentuk kekerasan atau kejahatan tidak akan ditoleransi," kata Mediko dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam, 7 Agustus 2018.
Simak juga : Sandiaga Ajak KPK Usut Dugaan Korupsi Rehabilitasi 119 Sekolah

Menurut Mediko, Grab Indonesia telah menginvestigasi kejadian tersebut. Hasilnya, sang pengemudi terbukti melakukan pelanggaran seperti yang tertulis dalam pemberitaan media massa. Grab memberhentikan wanita itu secara permanen.

Mediko menyesali tindak kekerasan yang dilakukan mitra ojek onlinenya. Dia berharap mitra pengemudi Grab tidak hanya memberikan standar pelayananan tinggi kepada penumpang. Lebih dari itu, lanjut dia, pengemudi ojek online juga harus tertib berlalu lintas dan menghargai pejalan kaki.

IMAM HAMDI | LANI DIANA WIJAYA

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

5 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

6 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

10 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

18 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

20 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

25 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

25 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

26 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

26 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya