Operasi Begal, Polda: Kami Telah Beri Data ke Ombudsman

Editor

Ali Anwar

Senin, 13 Agustus 2018 20:10 WIB

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 26 April 2017. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta mengklaim telah memberikan semua data hasil Operasi Cipta Kondisi Kewilayahan Mandiri yang memburu jambret dan begal kepada Ombudsman Republik Indonesia.

Baca juga: Ahok Disebut-sebut Akan Kampanye Buat Jokowi, Ini Kata Stafnya

Penyerahan data operasi pada 3 Juli-3 Agustus 2018 tersebut, kata Nico, dilakukan pada pemanggilan kedua Ombudsman pada Rabu, 8 Agustus 2018. "Terkait dengan tindakan tegas yang dilakukan oleh kepolisian," kata Nico, Senin, 13 Agustus 2018.

Namun, Nico tak bersedia membeberkan data tersebut kepada wartawan. Alasannya, hanya Ombudsman yang diperbolehkan mengeluarkan hasil pemeriksaan, sesuai dengan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia.

Dalam pasal itu tertulis bawah Ombudsman dalam melakukan pemeriksaan wajib menjaga kerahasiaan, kecuali demi kepentingan umum. "Di Pasal 30 UU Ombudsman itu diatur bahwa apa yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh Ombudsman, nanti yang mengeluarkan hasilnya adalah Ombudsman, bukan kami," ujar Nico.

Advertising
Advertising

Polisi menahan 247 orang yang diduga terlibat dalam tindak kejahatan jalanan, terutama jambret dan begal sepanjang pekan kedua pada 6-12 juli 2018. Selama tiga pekan operasi, polisi menembak mati 15 orang yang diduga penjahat jalanan.

Setelah bersuara lantang menentang penembakan mati, Ombudsman akhirnya menyatakan bisa menerima penjelasan Polda Metro Jaya. Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala mengaku puas dengan transparansi polisi.

Menurut Adrianus Meliala, polisi juga memberikan penjelasan yang rasional atas tindakannya dalam operasi tersebut. "Jika di luar itu ada fakta lain, itu di luar tanggung jawab kami," ujar Adrianus usai pertemuan kedua dengan Ombudsman, Rabu, 8 Agustus 2018.

Padahal, pada pertemuan pertama Ombudsman kecewa dengan sikap Polda Metro. Sebab, polisi tak siap dengan data-data yang diminta Ombudsman. Alhasil, pertemuan pada 1 Agustus 2018 itu tak membuahkan hasil.

Data yang dimaksud seperti surat perintah bila kasus sudah naik penyelidikan, berita acara penembakan terhadap jambret dan begal, hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan berita acara pengembalian jenazah kepada keluarga.

Berita terkait

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

59 menit lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

19 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

22 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

2 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

2 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

3 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya