Asian Games, Tiket Festival Untuk Mereka yang Kecewa
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 26 Agustus 2018 11:04 WIB
Jakarta - Panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) menyediakan tiket festival untuk masuk kawasan Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta Pusat. Harga tiket berbentuk gelang tersebut hanya dibandrol Rp 10 ribu per orang.
Baca berita sebelumnya:
Evaluasi Inasgoc, Tiket Festival Asian Games 2018 Turun Harga
Sejatinya, tiket festival disediakan untuk mereka yang sebatas ingin menikmati aura pesta olahraga Asia empat tahunan itu. Tiket juga untuk menikmati tayangan di layar lebar, hiburan yang disediakan sponsor, termasuk memasuki kawasan belanja suvenir.
Nyatanya, sebagian besar pembeli tiket justru pengunjung yang kecewa karena tak kebagian tiket di sejumlah venue cabang olahraga. “Saya sudah antre dari jam lima pagi tapi tiket badminton sudah habis,” kata Fadlul Hadi, 26 tahun, di pintu masuk 5 GBK, Sabtu 25 Agustus 2018
Baca:
Di Tangan Calo, Tiket Badminton Asian Games Rp 800 Ribu
Fadlul sudah tiba pada Jumat sore dari Bandung bersama empat orang temannya untuk menyaksikan pertandingan paling favorit di Asian Games 2018 ini. Tapi, karena tidak bisa mendapatkan tiket untuk menonton langsung pertandingan badminton, akhirnya dia mengantre pembelian tiket festival yang disediakan penyelenggara sekitar pukul 11.00, Sabtu.
"Tidak apa-apa beli tiket festival dari pada jauh-jauh tidak jadi nonton," ucapnya.
Ari Prasetyo, 49 tahun, bahkan sudah datang dari Riau. Dia berharap sama, bisa bergabung di Istora Senayan untuk memberi semangat kepada atlet badminton Indonesia secara langsung. "Tapi tiketnya habis. Jadi beli tiket festival," kata Ari di lokasi festival.
Layar lebar juga akhirnya menjadi alternatif bagi ratusan calon penonton badminton saat mempertandingkan final beregu pada Rabu 22 Agustus 2018. Mereka sempat bersitegang dengan panitia karena kehabisan tiket dan mengiba adanya tambahan tiket.
Baca:
Final Badminton Asian Games, Ratusan Orang Mengiba Tambah Tiket
“Semoga masih ada harapan, mas. Siapa tau nanti dibuka lagi. Kami mau dukung Indonesia,” ujar Anty, 32 tahun, yang mengantre bersama anak dan suami, pada hari itu. Ujung-ujungnya, keluarga itu bersama ratusan orang lainnya hanya bisa menonton pertandingan badminton dari kawasan festival.