Tawuran di Kebayoran, Sekolah Ancam Keluarkan Siswa yang Terlibat

Selasa, 4 September 2018 15:59 WIB

AH, siswa SMA Muhammadiyah 15, menjadi korban di tawuran pada Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala SMA Muhammadiyah 15 Asrunas Imran, Slipi, mengatakan tidak segan mengeluarkan siswanya dari sekolah, jika terbukti terlibat tawuran.

Imbauan itu dia sampaikan usai salah seorang siswanya, AH, 16 tahun, menjadi korban jiwa dalam insiden tawuran di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu dini hari lalu. "Tahun lalu ada enam yang saya keluarkan karena terlibat tawuran," ujar Imran di kantornya, Selasa, 4 September 2018.

Baca : SMA Muhammadiyah Bantah Muridnya Terlibat Tawuran Berdarah di Kebayoran

Tindakan tegas Imran tersebut merupakan salah satu cara menekan tawuran di sekolah tersebut. Ia menekankan tidak ada toleransi hukuman terhadap pelaku tawuran antar siswa sekolah.

Seperti diketahui, AH meninggal dengan cara mengenaskan di tangan segerombolan remaja pada Sabtu dini hari. Siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 15 itu tewas karena sabetan senjata tajam dan siraman air keras.

Imran membantah keempat muridnya itu terlibat dalam tawuran tersebut. Ia menerangkan pada Jumat, 31 Agustus 2018, AH bersama ketiga orang temannya sedang nongkrong di kawasan Bulungan Jakarta Selatan. Sekitar pukul 03.00, saat akan pulang, AH dicegat oleh sekelompok remaja.

Ketiga orang teman AH berhasil melarikan diri, sedangkan korban yang terjatuh dari motor langsung menjadi bulan-bulanan kelompok itu. "Jadi lebih seperti dibegal, dibanding tawuran," ujar dia.

Imran mengatakan sudah menanyai ketiga teman AH tersebut. Berdasarkan keterangan itu, Imran berkesimpulan AH dan ketiganya tidak terlibat dalam tawuran, sehingga tak ada sanksi apapun kepada mereka.
Simak juga :
Alasan Transjakarta Maklumi Usulan Soal Ganjil Genap Ditolak Gubernur Anies

Imran hanya mengimbau kepada ketiga orang itu untuk tidak keluar pada dini hari lagi. Ia juga menyayangkan peran orangtua yang tidak memberikan pengawasan penuh terhadap anaknya, sehingga mereka masih berkeluyuran pada dini hari.

Dia juga mengatakan sekolah telah menyediakan berbagai macam ekstrakurikuler agar para murid bisa mengisi waktunya di kegiatan positif ketimbang tawuran. "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Imran.

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

11 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

14 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

18 jam lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

1 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 hari lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

2 hari lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

2 hari lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya