TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah kota Tangerang Selatan dr Hanum mengatakan bahwa hasil lab baru bisa di ketahui setelah lima hari dan susu yang diduga kedaluwarsa yang memicu keracunan para siswa SD itu diberikan ke Balai Pengawas Obat dan Makanan Banten untuk diperiksa lebih lanjut.
Hanum juga mengatakan bahwa apabila hasil uji lab terkait susu yang diduga kedaluwarsa sudah rampung, ia akan memberitahukan hasilnya. "Nanti kalau sudah keluar dikabari lagi, jangan lupa konfirmasi ke dinas kesehatan juga ya," dia menjelaskan.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan Banten Alex Sander mengatakan bahwa hasil laboratorium susu yang diduga kedaluwarsa kemungkinan baru bisa dilihat Kamis lusa. "Hasilnya belum keluar. Itu yang kami uji coba kan mikroba jadi kita lihat perkembangan bakterinya, yang di uji yakni produknya saja," kata Alex, Selasa 4 September 2018.
Untuk sampel yang di uji, kata Alex, pihaknya menguji susu yang diduga kedaluwarsa dan susu yang tidak kedaluwarsa.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SD Taruna Bangsa, Sulistianingsih, kejadian keracunan terjadi Kamis pagi pekan lalu sekitar pukul 10.00 wib, semua anak- anak dari kelas 1 sampai kelas 6 meminum susu sampel kemasan. Tak lama setelah meminum susu beberapa anak muntah-muntah.
Susu yang memicu keracunan siswa ternyata sudah kedaluwarsa. Hal itu tertulis di kemasan tertanggal 26 Agustus 2018. Setelah minum susu, 30 siswa muntah- muntah dan lemas lalu sudah diatasi langsung oleh Puskesmas dan tim dokter Gintung.