Ketua DPRD Depok: Anggaran Pembebasan Jalan Nangka Ditolak

Jumat, 7 September 2018 07:12 WIB

Nur Mahmudi Ismail. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok – Pengakuan saksi dari DPRD Kota Depok tentang dugaan korupsi pembangunan Jalan Nangka, Tapos, Kota Depok, tampaknya makin memberatkam mantan Wali Kota Depok periode 2006-2016, Nur Mahmudi Ismail dan mantan Sekretaris Daerah Harry Prihanto.

Baca juga: <!--more-->https://metro.tempo.co/read/1124272/dua-balita-dibonceng-motor-jatuh-ke-kali-satu-tewas

Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo mengatakan sebenarnya anggaran pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Nangka telah ditolak oleh DPRD dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2015.

Hendrik yang juga saksi kasus dugaan korupsi Nur Mahmudi Ismail itu menyatakan siap menunjukkan bukti keputusan rapat. “Di (rapat) finalisasi usulan kegiatan untuk Jalan Nangka sudah kami tolak dan minta dihapus kegiatannya dan ketok palu pada saat itu,” kata Hendrik kepada Tempo, Kamis, 6 September 2018.

Hendrik mengungkapkan, DPRD mempunyai bukti rapat pembahasan tersebut berupa berita acara rapat dan rekaman video. “Hasil rapat finalisasi inilah yang harus disampaikan di sidang paripurna dan tidak boleh ada yang ditambah atau dikurangi,” ucap politikus PDI Perjuangan itu.

Advertising
Advertising

Mata anggaran pembebasan lahan Jalan Nangka, ujar Hendrik, tidak ada dalam APBD-P 2015. Dalam penganggaran, nama kegiatan maupun lokasinya harus disebut dengan jelas. Hendrik mencontohkan, pembebasan lahan di Jalan Raden Saleh dan Simpang Tole Iskandar disebut eksplisit dan tertulis dalam APBD 2015 yang disetujui melailui rapat paripurna.

Kepolisian Resor Kota Depok menetapkan Nur Mahmudi dan Harry Prihanto sebagai tersangka dugaan korupsi proyek pembebasan lahan Jalan Nangka yang merugikan negara Rp 10,7 miliar pada Senin dua pekan lalu. Anggaran tersebut mengucur pada 2015.

Kepala Polres Depok Harry Prihanto Komisaris Besar Didik Sugiarto, mengatakan pembebasan lahan semestinya digarap oleh pengembang Apartemen Green Lake View sesuai dengan surat izin yang dikeluarkan Nur Mahmudi pada 2012. Namun, Kota Depok justru menganggarkan pembebasan lahan sebesar Rp 10,7 miliar sejak 2013 tapi baru digunakan pada 2015.

Wali Kota Depok, Muhammad Idris, yang kala itu menjabat Wakil Wali Kota, punya cerita. Menurut dia, proyek tersebut menggunakan mata anggaran Penyediaan Lahan untuk Infrastruktur dan Sarana-Prasarana Bidang Jalan dan Jembatan dalam APBD 2015. Dalam website bkd.depok.go.id disebutkan, anggarannya Rp 27,035 miliar.

Kemudian, kata dia, pada APBD-P 2015 mata anggaran tersebut ditambah menjadi Rp 33 miliar. “Untuk mengatasi kemacetan di Jalan Nangka,” ujarnya, Jumat pekan lalu.

Idris pun menuturkan dia tak cawe-cawe proyek pembebasan lahan yang belakangan bermasalah itu. Kebijakan tersebut langsung ditangani mantan Presiden Partai Keadilan itu. Dia mengakui ada beberapa kebijakan Nur Mahmudi yang tidak ditugaskan kepada dia penggarapannya. “Walaupun dalam penganggaran di Dewan dan pengesahannya harus ada paraf (Wakil Wali Kota).”

Kemarin penyidik memeriksa untuk pertama kalinya Nur Mahmudi sebagai tersangka. Tapi pengacaranya, Iim Abdul Halim, meminta penundaan pemeriksaan sampai pekan depan atau 10 September nanti dengan alasan kesehatan. Penundaan pemeriksaan selama sepekan juga diminta oleh pengacara tersangka Harry, Rabu lalu.

“Beliau harus periksa ke dokter,” ujar Iim di kantor Polresta Depok, kemarin siang. Menurut dia, kliennya mengalami gangguan di kepala bagian belakang. Di bawah mata kirinya terdapat luka memar dan di leher ada bekas darah mengering akibat benturan ketika olahraga voli.

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

43 menit lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

3 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

11 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

12 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

18 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

2 hari lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya