Antara Cheonggyecheon dan Ciliwung, Sama Restorasi Beda Hasil?

Rabu, 12 September 2018 09:35 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Iriana Jokowi, ditemani Wali Kota Seoul Park Won-soon dan peserta Korea-Indonesia (KIND) Meet Up, melihat jernihnya Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 11 September 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku terinspirasi untuk menata Sungai Ciliwung lebih baik. Jokowi terpikat dengan yang didapatinya di Seoul, Korea Selatan, tepatnya di tepian Sungai Cheonggyecheon.

Baca berita sebelumnya:
Jokowi Ingin Sungai Korea Pada Ciliwung, Mungkinkah?

Sungai hasil restorasi dua tahun itu kini mengalirkan air jernih yang mempertontonkan bebatuan di dasarnya. Belum lagi jalur pejalan kaki di tepiannya yang bersih dan dimanjakan dengan vegetasi bibir sungai yang tumbuh terkendali.

Meski demikian, karakteristik Ciliwung dan Cheonggyecheon berbeda. Ciliwung mengalir dari Kabupaten Bogor hingga utara Jakarta sepanjang 120 kilometer. Panjang itu sekitar 15 kali lipat sungai Cheonggyecheon yang memiliki panjang hanya 8,4 kilometer.

Selain itu, Sungai Cheonggyecheon merupakan sungai buatan yang tidak memiliki kedalaman air tinggi. Sedangkan Ciliwung merupakan sungai alami yang berhulu di Bogor. Butuh koordinasi antar pemerintah daerah dan juga pusat di Ciliwung.

Walau begitu, Korea Selatan sebenarnya telah membantu pengelolaan Ciliwung sejak 3 Desember 2012. Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Korea Selatan membantu restorasi Ciliwung di samping Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dari 2012 hingga 2014.

Baca juga:
Anies Baswedan Sebut Naturalisasi, Ini Beda Normalisasi Era Ahok
Warga Bukit Duri Berharap Anies Baswedan Segera Lunasi Janji

Saat ini Sungai Ciliwung dalam proses normalisasi sungai sepanjang 33,6 kilometer dari jembatan tol T.B. Simatupang, Jakarta Timur, hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Pengerjaan dalam kontrak tahun jamak 2014-2016, namun baru 16 kilometer saja yang rampung karena kendala pembebasan lahan atau tanah.

Di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, konsep normalisasi sungai diubah menjadi naturalisasi. Pembangunan turan diinginkan diganti dengan penataan secara alamiah. Tapi sampai ini, belum ada konsep dan kriteria yang lebih lengkap soal rencana ini.

Berita terkait

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

37 menit lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

44 menit lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

44 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

1 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

2 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

2 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

2 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

2 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

3 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya