Pegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik

Rabu, 26 September 2018 19:11 WIB

Sejumlah sampah botol minuman dan plastik makanan, berserakan di tengah-tengah bangku penonton saat seorang petugas kebersihan membersihkan sampah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 19 Oktober 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mulai menekan produksi sampah plastik. Sebabnya, produksi sampah anorganik di wilayah tersebut setiap hari mencapai 700 ton, jumlah yang cukup tinggi bagi sebuah wilayah perkotaan.

Baca: Kementerian Ingin Sampah Plastik Teluk Jakarta Bernilai Ekonomi

"Kami mengurangi sampah plastik mulai dari aparatur pemerintah dulu," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Rabu, 26 September 2018.

Tri menekankan agar aparatur pemerintah tak mengkonsumsi makanan yang dikemas dengan kemasan plastik, misalnya air mineral. Karena itu, di setiap organisasi perangkat daerah atau kantor-kantor di lingkungan pemerintah mulai saat ini harus membiasakan menyediakan gelas.

"Contoh lain, dalam rapat dihadiri seribu aparatur tak disediakan minuman kemasan," kata Tri merujuk rapat di sebuah aula sekolah di Harapan Indah, Medansatria.

Tri mengatakan, data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi produksi sampah setiap hari mencapai 1.700 ton. Dari produksi itu, 60 persen merupakan sampah organik, sedangkan 40 persen anorganik yang didominasi sampah plastik.

Menurut dia, setelah upaya pengurangan penggunaan plastik di lingkungan pemerintah, pihaknya akan menyasar swalayan atau minimarket.

Pemerintah Kota Bekasi akan mempertimbangkan membuat regulasi larangan penggunaan kantong plastik. Sebab, imbauan pengurangan kantong plastik hingga plastik berbayar tak efektif.

"Sudah saatnya kantong plastik diganti dengan yang lain yang lebih ramah lingkungan," ujar dia.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan, pemerintah harus berani mengeluarkan kebijakan tentang larangan kantong plastik di wilayah setempat. Sasaran pertama bisa di minimarket, lalu melebar ke masyarakat luas.

"Kalau Kota Bekasi bisa, maka akan jadi percontohan secara nasional," ujar dia.

Baca: Puji Relawan Punguti Sampah, Begini DKI Berterima Kasih

Ariyanto mencontohkan, di luar negeri sejumlah minimarket sudah menerapkan kebijakan menggunakan kantong kertas untuk mengurangi sampah plastik. Sedangkan di masyarakat luas, pemerintah bisa menekan peredaran kantong plastik dan produk plastik lain sejak dari hulu. "Orang dulu kalau ke pasar bawa keranjang, ini harus digalakkan kembali," ujar dia.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

3 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

3 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya