Warga melintas depan bangunan bersejarah peninggalan Belanda "Rumah Cimanggis" di kawasan Pemancar RRI, Cisalak, Depok, 19 Januari 2018. Bangunan ini bekas peninggalan istri dari Gubernur Jenderal VOC Petrus Albertus van der Parra, yakni Yohana van der Parra. ANTARA
TEMPO.CO, Depok - Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Jawa Barat Lutfi Yondri menuturkan ada 12 poin rekomendasi hasil kajian kepada Pemerintah Kota Depok ihwal Rumah Cimanggis.
Di antara 12 poin itu ada soal nilai penting yang dimiliki bangunan bekas peninggalan Gubernur Jenderal Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Petrus Albertus van der Parra tersebut.
“Baik dari sisi arkeologis, sejarah, arsitektur serta nilai-nilai lainnya,” ujar Lutfi kepada Tempo, Ahad, 30 September 2018.
Hal lain yang menjadi rekomendasi adalah urgensi tentang penetapan status Rumah Cimanggis sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Depok.
Sejarawan Ratu Farah Diba (kanan) menjelaskan kepada mahasiswa saat meninjau bangunan bersejarah "Rumah Cimanggis" di Depok, 28 Januari 2018. Rumah peninggalan Belanda ini terancam tergusur. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/kye/18
Penetapan Rumah Cimanggis sebagai bangunan dilindungi disampaikan oleh Walikota Depok Muhammad Idris pada Kamis, 27 September 2018. Bangunan peninggalan zaman kolonial di Depok itu ditetapkan sebagai cagar budaya. “Sudah saya keluarkan SK nya,” ujar Idris di Lapangan RRI Depok.
Pada Februari 2018, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Barat mengatakan Rumah Cimanggis, yang terletak di Komplek RRI, Depok, sebagai rumah modern pertama di Kota Depok.
“Rumah ini memiliki banyak keunikan selain rumah modern pertama, ini juga sebagai representasi kalau Depok itu merupakan kota yang unik,” kata anggota Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Barat, Reiza D. Dienaputra.
Sehingga Rumah Cimanggis layak untuk dijadikan sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB). “Dalam menentukan BCB, selain usia harus lebih dari 50 tahun, juga harus memiliki makna penting, saya rasa Rumah Cimanggis memiliki itu semua karena dapat merepresentasikan perkembangan Kota Depok,” kata Sejarawan Universitas Padjajaran Bandung tersebut.