Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Reporter

Adam Prireza

Selasa, 2 Oktober 2018 17:26 WIB

Kereta MRT Jakarta yang masih baru di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi korban vandalisme, Jumat 21 September 2018 PT MRT dan kontraktor menggelar investigasi dan langsung meningkatkan keamanan di lokasi depo. Dok MRT Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta –Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan polisi telah berkoordinasi dengan pihak Interpol untuk mengungkap pelaku vandalisme kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Hal itu, kata Indra, menyusul dugaan bahwa pelaku merupakan seorang warga negara asing (WNA).

Baca juga: Pelaku Vandalisme MRT Diduga Ahli Grafiti dari Luar Negeri

“Dia (pelaku) ke luar negeri. Itu yang kami kejar. Makanya kami koordinasi dengan Interpol,” tutur Indra di Polda Metro Jaya, Selasa, 2 Oktober 2018.

Indra mengatakan hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti yang ditemukan penyidik menguatkan dugaan kalau pelaku merupakan WNA. Bahkan, lanjut dia, pelaku selama di Indonesia menginap di salah satu hotel yang berdekatan dengan Depo MRT Lebak Bulus.

Namun, Indra enggan menyebutkan hotel yang dia maksud.

Advertising
Advertising

“Sementara kami sudah identifikasi satu pelaku. Kalau sudah tertangkap, baru kami dalami lagi,” tutur dia. “Kami masih asas praduga tak bersalah sebelum orangnya ketemu.”

Aksi vandalisme terhadap kereta MRT ditemukan oleh petugas pengamanan di Depo Lebak Bulus pada Jumat, 21 September 2018 lalu. Kereta yang belum dioperasikan itu dicorat-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, dan hijau.

Sebelumnya, Indra mengatakan polisi telah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini. Jumlah yang disiapkan mencapai 30 orang dari Polda Metro Jaya, Polres Jaksel dan Polsek Cilandak.

Simak juga: Ini Ancaman Polisi Terhadap Pelaku Aksi Vandalisme Kereta MRT

Sekretaris PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah saat dihubungi Selasa lalu menyebut pihaknya telah menambah personel pengamanan dan 14 unit kamera CCTV untuk mengawasi Depo MRT Lebak Bulus. MRT Jakarta juga menambah tinggi tembok depo hingga 70 sentimeter secara bertahap. Bagian atas tembok juga bakal diberi kawat berduri.

"Kami berharap kejadian ini tidak terulang," ucap dia menjelaskan soal vandalisme pada kereta MRT.

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

7 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

20 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

21 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya