Yakinkan Anies, Ratna Sarumpaet Cerita Pernah Dipenjara Soeharto

Jumat, 5 Oktober 2018 18:07 WIB

Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet mengikuti diskusi Jakarta Tanpa Ahok, di Jakarta, 11 Maret 2016. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta – Saat meminta dana kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk ikut konferensi The 11th Women Playrights International (WPI) 2018, Ratna Sarumpaet menyinggung pernah dipenjara oleh Presiden Soeharto pada 1997.

Konferensi Internasional Perempuan Penulis Drama (WPI) akan dilaksanakan di Santiago, Cile pada Minggu 7 Oktober 2018. Pada Kamis, 4 Oktober 2018 pukul 21.00, petugas Polda Metro Jaya menangkap Ratna Sarumpaet yang sudah berada di pesawat Turkish Airlines yang akan membawanya ke Cile.

Baca juga: Begini Suasana Rumah Ratna Sarumpaet Pasca Penangkapan

"Konferensi ini lah yang secara internasional menggerakan tekanan pada Presiden Soeharto untuk membebaskan saya," ujar Ratna Sarumpaet dalam surat permohonan sponsor yang ia tujukan kepada Anies Baswedan tertanggal 31 Januari 2018.

Dalam surat itu, Ratna juga mengatakan dirinya adalah anggota senior dalam kongres itu. Sehingga ia ingin mengikuti konferensi itu kembali.

Advertising
Advertising

Anies Baswedan lalu menyetujui pengajuan dana itu. Uang perjalanan dinas sebesar Rp 70 juta lalu diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Ratna Sarumpaet.

Bada: Ratna Sarumpaet Akhirnya Resmi Ditahan

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro mengatakan dana itu untuk membiayai akomodasi Ratna Sarumpaet yang akan menghadiri Women Playwrights International Conference 2018 di Santiago, Cile.

Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta menahan Ratna Sarumpaet di Terminal 2 Bandara Soetta setelah memperoleh informasi dari Polda Metro Jaya.

Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Ratna Sarumpaet tersangka. Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Siagian menjelaskan, polisi menetapkan Ratna Sarumpaet tersangka setelah mengetahui aktivis itu akan berangkat ke luar negeri.

Sebab, Ratna Sarumpaet mangkir pemeriksaan sebagai saksi pada Senin, 1 Oktober 2018. Dia tak memberikan keterangan kepada penyidik soal rencananya pergi ke Cile. "Makanya kita lakukan penangkapan malam ini karena panggilan kita tidak diindahkan," ujar Jerry.

Simak juga: Alasan DKI Beri Uang Tunai Rp 70 Juta untuk Ratna Sarumpaet

Padahal Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto sebelumnya menjelaskan bahwa Ratna Sarumpaet tidak akan menjadi tersangka.

“Ratna Sarumpaet tidak akan ditetapkan sebagai tersangka karena bukan dia yang menyebarkan kabar bohong,” kata Setyo Wasisto di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.

Menurut Setyo, polisi terus memburu penyebar hoax yaitu yang mengunggah kabar Ratna Sarumpaet dipukuli sejumlah orang, ke media sosial.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

5 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

7 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

10 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

11 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

13 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya