Kepada Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet Minta Hoax Tak Disebar

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 9 Oktober 2018 11:38 WIB

Ahmad Dhani menghadiri sidang perkara ujaran kebencian di PN Jakarta Selatan, Senin, 8 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Dhani, sesama seniman yang belakangan terjun ke dunia politik, mengungkap cerita lain tentang hoax Ratna Sarumpaet. Ahmad Dhani, musikus yang kini menjadi caleg dari Partai Gerindra mengaku termasuk yang mencari klarifikasi langsung tatkala kabar adanya penganiayaan viral di media sosial.

Baca:
Polisi Geledah Ruang Tahanan Ratna Sarumpaet, Ada Apa?

Ditemui di persidangan perkara ujaran kebencian yang sedang menjeratnya sebagai terdakwa, Ahmad Dhani mengaku juga diceritakan soal luka lebam di wajah Ratna Sarumpaet disebabkan karena dikeroyok orang tak dikenal. Ahmad Dhani mendapatkan informasi itu dari Ratna Sarumpaet langsung.

"Tapi saya tidak boleh menyebarkan berita dan gambar-gambarnya," ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018.

Baca:
Ahmad Dhani Masih Tak Percaya Ratna Sarumpaet Bohongi Prabowo

Karena pesan tersebut pemimpin manajemen Republik Cinta itu menyatakan tak berkomentar. Termasuk dia mengaku tak ikut komentar di media sosial. “Diam saja,” katanya.

Ratna Sarumpaet mengaku penganiayaan yang dialaminya itu hoax alias palsu pada Rabu 3 Oktober 2018 lalu. Saat itu dia berdalih membutuhkan alasan untuk anak-anaknya terkait lebam di wajahnya. "Saat saya pulang saya butuh alasan untuk anak saya kenapa wajah saya lebam, saya jawab dipukul orang," ujarnya.

Baca:
Ahmad Dhani Janji Jenguk Ratna Sarumpet Jika ...

Sebelumnya peristiwa pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet viral. Sejumlah rekan dan tokoh mengunggah kabar itu dan mengecam pemerintahan setempat karena menganggap pengeroyokan bagian dan membungkam demokrasi.

Ratna Sarumpaet pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kalangan. "Saya minta maaf kepada pak Probowo, Amin Rais, sahabat-sahabat perjuangan saya di koalisi 02, saya minta maaf atas kebodohan saya," ujarnya.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

2 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

2 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

6 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

6 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

7 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

9 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

10 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

10 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya