Penggusuran Paling Banyak di Era Djarot, Kemudian Ahok dan Anies

Reporter

Zara Amelia

Editor

Ali Anwar

Senin, 15 Oktober 2018 06:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeluk seorang warga sambil memegang maket desain rumah pemberian warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta, 14 April 2018. Kedatangan Anies tersebut untuk menghadiri acara peringatan 2 tahun penggusuran Kampung Akuarium. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta era Gubernur Djarot Syaiful Hidayat ternyata paling banyak melakukan penggusuran dibandingkan era Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan.

Baca juga: Augie Fantinus Jadi Tersangka, Ini Temuan Tempo Soal Calo Tiket

Temuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta bertajuk "Mengais di Pusaran Janji" pada 2017 dan "Masih Ada" pada 2018. Pengacara LBH Jakarta Charlie Albajili mengatakan, selama menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta, Djarot telah menggusur 73 titik. Sedangkan Ahok 25 titik, dan Anies 12 titik.

"Rasio penggusuran paling besar pada 2017 oleh Djarot dan paling kecil oleh Anies," kata Charlie di Gedung LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Ahad, 14 Oktober 2018.

Penelitian LBH Jakarta itu dilakukan selama Januari 2017 hingga September 2018 dengan metode verifikasi dan observasi lapangan di 25 titik penggusuran.

Advertising
Advertising

Penelitian itu membandingkan jumlah dan pola penggusuran era Ahok, Djarot, dan Anies Baswedan. Masa jabatan paling lama diduduki oleh Djarot, yakni selama 159 hari. Sedangkan Ahok menjabat selama 128 hari, dan Anies selama 76 hari.

Selama pemerintahannya, Djarot melakukan tiga kali penggusuran dengan musyawarah dan 55 kali penggusuran sepihak. Sementara, sebanyak 15 penggusuran lainnya tidak diketahui warga.

Djarot mengerahkan total sebanyak 8.407 personel aparat gabungan. Djarot menggusur sebelas titik hunian, 59 titik unit usaha, dan tiga titik gabungan. Sedangkan, Ahok menggusur dengan musyawarah sebanyak dua kali dan sepihak sebanyak 15 kali. Sebanyak delapan penggusuran tidak diketahui warganya. Ahok mengerahkan 2.319 personel aparat gabungan untuk menggusur selama masa pemerintahannya.

Sedangkan Anies Baswedan tidak pernah menggusur dengan musyawarah selama pemerintahannya. Sebanyak sepuluh penggusuran dilakukan secara sepihak dan dua penggusuran tidak diketahui warganya.

Baca juga: Tak Dapat Kios di Skybridge, PKL Tolak ke Blok F Tanah Abang

Anies mengerahkan 930 personel aparat gabungan. Anies menggusur dua titik hunian dan sepuluh titik unit usaha. "Pola yang sama seluruhnya menggunakan aparat berwenang tidak melakukan musyawarah dan tidak memberikan solusi," kata Charlie.

Dalam penelitian tersebut, LBH Jakarta juga menemukan selama 2017 sebanyak 80 persen penggusuran dilakukan secara sepihak. Sementara, angka itu meningkat pada Januari - September 2018 hingga 81 persen penggusuran yang dilakukan sepihak pada era Anies Baswedan tanpa musyawarah dan solusi bagi warga terdampak.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

3 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

3 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

4 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya