Fahri Hamzah vs Sohibul Iman, Besok Polisi Periksa Presiden PKS

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 15 Oktober 2018 20:55 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (kanan) bersama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan (kiri) berbicara kepada awak media di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi berencana kembali memeriksa Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman terkait laporan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang dilayangkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah beberapa waktu lalu.

“Iya rencananya memang besok akan dimintai keterangan kembali oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya pada Senin, 15 Oktober 2018.
Baca : Berebut Kursi Wagub DKI, Gerindra dan PKS Harus Baca UU Pilkada

Dalam kasus itu, polisi akan memeriksa Sohibul sebagai saksi. Menurut Argo, masih ada keterangan yang perlu diperdalam sehingga perlu ada pemeriksaan lanjutan.

“Nanti akan kami perdalam,” tutur dia.

Pada 8 Maret 2018, Fahri Hamzah melaporkan Sohibul Iman atas dugaan kasus tindak pidana berkaitan dengan fitnah dan pencemaran nama baik. Laporan tersebut diterima polisi serta diberi nomor LP/1265/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 8 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Atas laporan Fahri Hamzah itu, Presiden PKS Sohibul Iman terancam dikenai Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 43 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Pasal 311 atau 310 KUHP.

Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Aljufri sebelumnya mengklarifikasi ihwal tuduhan Fahri kepada Sohibul. Klarifikasi itu disampaikannya usai memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu 2 Mei 2018.

Selama 4,5 jam diperiksa, Salim menjawab 15 pertanyaan penyidik perihal kasus antara Sohibul Iman dengan Fahri Hamzah. Salim menegaskan bahwa pernyataan Sohibul mengenai Fahri itu benar. "Tidak ada fitnah, tidak ada masalah pencemaran nama baik," ujar dia.

Salim Aljufri menceritakan, awal mula munculnya tuduhan pernyataan berbohong itu ketika Salim meminta Fahri Hamzah untuk mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR. "Kejadian itu tanggal 23 Oktober 2017. Waktu itu Fahri bilang iya bersedia," kata dia.
Simak pula :
Legalisasi Becak, Anggota DPRD DKI Minta Anies Hargai Gubernur Sebelumnya

Pada saat itu, Fahri Hamzah meminta waktu satu bulan lebih untuk mempersiapkan kemundurannya. Namun, di pertengahan Desember 2017, Fahri berubah pikiran dan mengatakan ia tak siap mundur.

Salim pun menceritakan kisruh internal di PKS tersebut kepada Sohibul. Dalam suatu acara talkshow di stasiun televisi swasta, Sohibul Iman mengungkapkan penolakan mundur Fahri Hamzah itu. "Sikap Fahri itu yang diungkapkan oleh Sohibul. Jadi tidak ada fitnah dalam pernyataan Sohibul," kata Salim.

ADAM PRIREZA | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Enam Partai Bentuk Koalisi untuk Hadapi Kongsi PKS di Pilkada Depok

1 jam lalu

Enam Partai Bentuk Koalisi untuk Hadapi Kongsi PKS di Pilkada Depok

Enam partai berkoalisi untuk melawan bakal calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, yang diusung PKS bersama Golkar dan Nasdem.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

15 jam lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

21 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

21 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

23 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

2 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

2 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

2 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya