Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Foto: Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang
TEMPO.CO, Tangerang – Sebagian warga Kampung Kadu Sirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, masih syok atas peristiwa tanah bergerak yang terjadi Senin 15 Oktober 2018. Tanah bergerak menyebabkan jalan retak sepanjang sekitar 50 meter dan sebuah rumah retak dinding dan lantainya.
“Warga masih panik dan takut, apakah ini terkait dengan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia belum lama ini?” kata Kepala Desa Kadu Sirung Samsu Guna Miharja saat ditemui di lokasi, Selasa 16 Oktober 2018.
Ketakutan warga, kata Samsu, sangat beralasan karena retakan tanah yang membelah jalan dan merusak rumah penduduk itu terjadi secara tiba tiba. Tidak ada getaran seperti gempa yang dirasa sebelumnya. “Tiba-tiba saja retak, dan retakan tanah tergolong panjang, dalam dan lebar,” kata Samsu.
Satu di antara rumah terdampak tanah bergerak di Kampung Kadu Sirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa 16 Oktober 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Karena was was, warga kampung itu pun akan meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar ronda malam. "Jaga malam sudah dilakukan sejak kemarin malam dan malam ini masih terus ronda," kata Samsu lagi.
Ketua RT 004, Maryadi, mengatakan ronda malam dilakukan secara bergantian dengan melibatkan lelaki dewasa di kampung itu. Ronda ditujukan untuk berjaga jaga jika fenomena tanah bergerak terulang. Dia menyebut ada 150 kepala keluarga atau 400 jiwa di RT 004. "Kami semua kami masih was was."
Pemkab Tangerang Turut Meriahkan Pawai Mobil Hias di HUT Ke-44 Dekranas
1 hari lalu
Pemkab Tangerang Turut Meriahkan Pawai Mobil Hias di HUT Ke-44 Dekranas
Suasana meriah terpancar dari parade mobil hias kriya dan budaya yang diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)