Alasan BPTJ Ingin Ganti Bus Transjakarta dengan Trem

Jumat, 19 Oktober 2018 16:17 WIB

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersama jajaran karyawan PT Transjakarta melakukan sujud syukur atas jumlah penumpang Transjakarta yang mencapai 500 ribu orang per hari, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah menyiapkan konsep untuk mengganti bus Transjakarta dengan trem. Kepala BPTJ Bambang Prihartono tengah menyusun rencana pembangunan trainway atau jalur trem dalam kota di sejumlah koridor Transjakarta.

Baca: Gaji Belum Dibayar, Satu Operator Transjakarta Tak Beroperasi

Rencana pembangunan trem merupakan bentuk antisipasi lonjakan pengguna angkutan transportasi massal di masa mendatang, khususnya pengguna Transjakarta.

Bambang Prihartono mengatakan trem memiliki daya angkut lebih tinggi dibandingkan dengan bus Transjakarta lantaran bisa memiliki sampai 7 rangkaian. Sementara dalam satu bus Transjakarta hanya bisa menampung sampai puluhan penumpang.

"Kalau trem dalam 7 rangkaian bisa 700 orang daya angkutnya. Sekarang kita sudah memikirkan ke sana. Karena kalau semua kebijakan itu berhasil yang menyebabkan semua orang pindah ke angkutan umum, maka akan collapse bus-busnya," katanya, Kamis 18 Oktober 2018.

Bus Transjakarta yang kecelakaan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018. TEMPO/Lani Diana

Rencana pembangunan trem telah masuk ke dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RIJT) 2019-2029 melalui Perpres 55 Tahun 2018 sehingga mempunyai payung hukum yang jelas.

Advertising
Advertising

Saat ini, terdapat kecenderungan mobilitas masih dominan menggunakan kendaraan pribadi. Akibatnya, lebih banyak perpindahan kendaraan daripada perpindahan orang yang menyebabkan kemacetan parah.

Sistem transportasi yang akan diwujudkan sesuai RIJT tersebut nantinya akan lebih banyak memindahkan orang daripada memindahkan kendaraan karena berbasis angkutan umum massal.

Bambang mengatakan rencana pembangunan trem merupakan salah satu tindak lanjut sistem ganjil-genap yang diklaim berhasil mengatasi kemacetan pada Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Sistem itu diteruskan hingga akhir tahun.

Namun sebelum membangun trem, BPTJ dan Pemerintah DKI akan terlebih dahulu memberlakukan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) secara bertahap di sejumlah ruas jalan yang rencananya akan dimulai pada 2019.

Di sisi, dia belum memaparkan lebih jauh terkait koridor Transjakarta mana saja yang akan dijadikan proyek percontohan pada proyek trainway tersebut.

Pemerintah juga akan memanfaatkan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam pembangunan proyek ini.

"Belum ada angka investasinya. Masih perlu kajian dulu. Baru siapkan pilot project," ujarnya.

Menurut Bambang, penggantian bus Transjakarta ke angkutan trem diharapkan bisa memperluas jangkauan transportasi massal Jabodetabek, apalagi didukung dengan proyek Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu dan Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu yang akan beroperasi 2019.

Hal itu sesuai dari RIJT bahwa cakupan layanan angkutan umum perkotaan harus mencapai 80 persen dari panjang jalan dan setiap daerah harus mempunyai jaringan layanan lokal/pengumpan (feeder) yang diintegrasikan dengan jaringan utama melalui satu simpul transportasi perkotaan.

Dalam RIJT, dari sisi pergerakan orang disebutkan bahwa 60 persen pergerakan orang harus menggunakan angkutan umum massal perkotaan pada 2029.

Baca: Sering Kecelakaan, Ini Sanksi untuk Transjakarta

Kepala BPTJ memperkirakan rata-rata laju kendaraan akan mencapai 23 kilometer per jam pada 2019. dan 70 kilometer per jam pada 2029.

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

3 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

6 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

8 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

10 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

10 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

13 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

14 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya