DKI Setor Dana Kompensasi Bau Sampah Rp 194 Miliar ke Bekasi

Sabtu, 20 Oktober 2018 05:16 WIB

Sejumlah pekerja bersiap-siap memilah sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Pada 21 Oktober 2015, enam unit truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terjaring razia yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pencegatan truk sampah DKI Jakarta oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi pada Selasa lalu mengungkap masalah dana kompensasi TPST Bantargebang yang belum dipenuhi.

Baca: Dana Hibah untuk Bekasi Diduga Digunakan Program Ok Oce

Menurut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, pencegatan itu terjadi karena Pemerintah DKI Jakarta belum memenuhi kewajiban memberikan dana hibah terhadap Kota Bekasi, yang rutin diberikan pemerintahan sebelumnya. Tahun ini, menurut Rahmat, Gubernur Anies Baswedan cuma mencairkan dana Rp 194 miliar untuk kompensasi baru Bantargebang.

Kewajiban itu adalah memberikan dana hibah kemitraan untuk pembangunan infrastruktur kota setempat. Dana hibah ini adalah bagian dari kompensasi kepada Kota Bekasi atas keberadaan TPST Bantargebang yang sehari-hari menampung dan mengolah hingga 7000 ton sampah Jakarta.

“Padahal sebelumnya DKI memberikan hibah lebih dari Rp 200 miliar yang dibayarkan setiap awal tahun,” katanya, Rabu lalu. Rachmat merujuk kepada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Kepala Biro Tata Pemerintah DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan dana kompensasi bau sampah untuk Pemerintah Kota Bekasi telah dicairkan seluruhnnya. Premi menjelaskan, dana kompensasi bau sampah tahun ini terdiri dari empat item senilai Rp 194 miliar.

Nilai itu diperoleh dari hasil perjanjian kerja sama pengelolaan sampah di Bantargebang, Bekasi. Premi menyatakan telah mencairkan dana kompensasi bau sampah pada Mei 2018

"Cair tahun ini dan sudah lunas sampai Desember sebenarnya," kata Premi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Oktober 2018.

Sopir truk sampah DKI berkumpul di dekat Stadion Patriot usai truknya dihentikan Dishub Bekasi, Rabu 17 Oktober 2018. Tempo/Adi Warsono

Item pertama, yakni bantuan langsung tunai. Pemprov DKI, menurut Premi, menyalurkan Rp 70 miliar untuk memberikan bantuan langsung tunai. Bantuan ini yang kemudian disalurkan kepada 18 ribu kepala keluarga di Bantargebang. Setiap kepala keluarga memperoleh Rp 600 ribu per tiga bulan.

Tiga item lainnya untuk pemulihan lingkungan, penanggulangan sampah, dan pelayanan kesehatan warga yang terdampak sampah Bantargebang. Realisasinya seperti pengadaan ambulans dan pemulihan lingkungan di turap Kali Asem, Bekasi.

Advertising
Advertising

Total dana untuk tiga item tersebut Rp 124 miliar. Adapun dana kompensasi bau sampah dinamakan community development yang bersifat wajib. "Bantuan keuangan yang bersifat wajib akibat dampak TPST Bantargebang," ujar Premi.

Premi memaparkan, Pemprov DKI membedakan dua bantuan keuangan untuk kota lain, yakni bantuan bersifat khusus dan umum. Bantuan khusus berarti dana wajib atau kompensasi bau sampah untuk Pemkot Bekasi.

Baca: DKI Heran Truk Boleh Melintas Era Ahok, Tapi Dicegat di Era Anies

Sementara bantuan umum untuk Kota Bekasi adalah bantuan keuangan yang jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan pemberi bantuan. Bantuan ini untuk membangun proyek pembangunan dan mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

3 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

3 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya