Ini Kata Polisi Soal Target Sindikat Vape Mengandung Ekstasi

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 Oktober 2018 15:23 WIB

Polisi menunjukan tiga pelaku sindikat penjual cairan vape (rokok elektrik) yang mengandung metilendioksi-metamfetamina atau ekstasi di Polda Metro Jaya, 25 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta -Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Metro mengungkap sindikat peredaran cairan vape (rokok listrik) yang mengandung narkoba jenis ekstasi.

Ternyata, cairan vape tersebut dijual di media sosial dengan target pelajar dan mahasiswa. "Dijualnya melalui Instagram dan Line. Targetnya pengguna narkoba usia produktif," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Kamis, 26 Oktober 2018, terkait peredaran cairan vape mengandung ekstasi itu.
Baca : Awas, Ada Vape Mengandung Ekstasi Beredar di Medsos

Menurut Argo, pemasaran cairan vape yang mengandung metilendioksi-metamfetamina (MDMA) atau esktasi itu cukup vulgar. Bahkan, sindikat mengirim pesan pemasaran melalui anggota di grup tertutup mereka terang-terangan menyebut cairan yang dijual mengandung MDMA.

"Bahkan dalam pesan yang disebarkan, mereka sebut produk cairan vape ini bisa buat geleng dan enak digunakan saat mendengarkan musik atau di tempat dugem," ujarnya.

Cairan vape ekstasi yang mereka jual seharga Rp 350 ribu per 5 ml. Cairan vape ekstasi tersebut diberi namanya Liquid Vape Illution.

Polisi telah menangkap tiga orang sindikat yang mengedarkan cairan vape ekstasi tersebut. Ketiga pelaku yang ditangkap berinisial AR, AG dan TM. Ketiganya masih berusia 20 tahun.
Simak juga :
Polda Susun Skema Pengamanan Unjuk Rasa Pembakaran Bendera Tauhid Besok

Advertising
Advertising

Para tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Adapun ancaman hukuman mereka yang terberat adalah pidana mati, sedabgkan yabg teringan enam tahun penjara. "Kasusnya terus dikembangkan karena masih ada tersangka lain."

Kepala Sub Unit I Satuan Narkoba Polda Metro Ajun Komisaris Besar Jean Calvinj mengatakan distribusi narkoba ekstasi di cairan vape tersebut memang sengaja menyasar pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek. "Paling banyak dipasarkan di Jakarta," kata dia.

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

15 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya