4 Kapal Cari Sinyal Black Box Lion Air, 3 Kapal Temukan Ini
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 1 November 2018 10:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Basarnas Muhamad Syaugi menjabarkan empat temuan dari empat kapal pencari pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Rabu sore 31 Oktober 2018. Saat itulah Syaugi mengumumkan telah tertangkap sinyal yang diduga berasal dari Black Box pesawat yang jatuh pada Senin pagi 29 Oktober 2018 tersebut.
Baca:
Penyelam Basarnas 'Serbu' Lokasi Sinyal Black Box Lion Air
Syaugi menerangkan, keempat kapal masing-masing milik Basarnas, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pertamina, dan TNI AL. Mereka dilengkapi teknologi Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, dan Remotely Operated Vehicles (ROV).
Hasilnya, satu kapal berhasil menemukan sebuah obyek di kedalaman 50 meter di bawah laut. Namun setelah di cek, obyek itu bukan pesawat. “Ternyata yang kami temukan adalah kapal kayu yang terbalik,” katanya di Tanjung Priok, Rabu, 31 Oktober 2018.
Syaugi melanjutkan, kapal lain menemukan rangka kapal. Kapal ketiga, ujar dia, menemukan obyek lain sepanjang 16 meter. Namun, setelah diperiksa lagi-lagi bukan obyek yang dicari tapi hanya alat penangkap ikan atau bubu.
Baca juga:
Pencarian Black Box Lion Air JT 610, Ping Berbunyi Tit, Tit, Tit
Harapan baru terbit melalui temuan dari kapal keempat. Kapal yang ditumpangi Syaugi dan juga Panglima TNI disebutkan yang menemukan bagian-bagian pesawat Lion Air JT 610. Kapal yang sama yang menangkap sinyal dari ping locater yang biasa terdapat di black box pesawat.
Syaugi mengatakan, lokasi temuan ping locater berada sekitar 400 meter Barat Laut dari kordinat pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak dengan menara kontrol bandara. Tepatnya di kedalaman sekitar 32 meter. "Kami yakin di sekitar situ pasti ada bangkai atau bagian-bagian pesawat yang besar," kata Syaugi.
Baca:
Pipa Pertamina Hadang Evakuasi Black Box Lion Air JT 610
Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat jenis Boeing 737 Max8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 WIB, atau sekitar 12 menit setelah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu disebutkan pesawat hilang di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” atau sekitar Karawang, Jawa Barat.
Pesawat dengan registrasi PK-LQP itu dipiloti Kapten Bhavye Suneja dan kopilot Harvino. Keduanya bersama lima awak kabin mengangkut 181 yang tiga di antaranya adalah anak dan bayi.