Cerita Penyelam Syahrul Anto Evakuasi Korban Pesawat Jatuh

Senin, 5 November 2018 07:07 WIB

Penyelam bernama Syahrul Anto meninggal saat ikut dalam pencarian pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat, 2 November 2018. Syahrul merupakan penyelam sipil dari Indonesia Diving Rescue Team (IDRT). Facebook.com/@Syachrul Anto

TEMPO.CO, Jakarta - Leader Indonesia Diving Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo mengatakan Syahrul Anto, adalah penyelam yang andal. Tewasnya Syahrul dalam proses evakuasi jenazah korban pesawat Lion Air jatuh menyebabkan tim IDRT kehilangan salah satu penyelam terbaik.

Baca: IDRT Investigasi Penyebab Penyelam yang Gugur Saat Cari Lion Air

Karena melihat pengalaman dan kemampuan pria berusia 48 tahun itu, IDRT pun langsung mengajaknya untuk ikut mencari korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018.

"Tanpa diminta biasanya Syahrul juga pasti mengajukan diri untuk menjadi relawan," kata Bayu saat ditemui di Jakarta International Container Truck II, Jakarta Utara, Sabtu, 3 November 2018.

Menurut dia, kepedulian Syahrul sangat tinggi. Bahkan, dalam sejumlah kejadian bencana dia selalu mengajukan diri untuk menjadi relawan. "Bencana gempa di Palu kemarin dia juga turun menjadi relawan," ujarnya.

Bayu mengenang keandalan penyelam Syahrul Anto saat menjadi relawan untuk mencari korban pesawat Air Asia yang jatuh empat tahun lalu, Ahad, 28 Desember 2014. Pesawat A320 dengan nomor penerbangan QZ8501 itu hilang kontak setelah 50 menit lepas landas dari bandar udara Juanda Surabaya.

Sedikitnya 155 penumpang dan tujuh kru pesawat Air Asia meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terjatuh di sekitar Laut Jawa dekat Selat Karimata itu. "Syahrul penyelam yang paling banyak mengangkat jenazah saat pesawat Air Asia jatuh di laut."

Advertising
Advertising

Menurut dia, kemampuan dan pengalaman Syahrul cukup teruji saat penyelaman. Bahkan, saat proses pencarian jenazah korban Air Asia yang medannya begitu sulit bisa dilalui oleh Syahrul.

Bayu bercerita korban dan badan pesawat Air Asia ada di kedalaman 50 meter di bawah laut. Sedangkan, kepingan pesawat dan korban Lion Air berada di kedalaman 30-35 meter.

Tantangan dalam proses pencarian jenazah Air Asia juga lebih besar. Sebab, penyelam mesti masuk ke dalam badan pesawat.

"Air Asia yang terbelah hanya bagian ekor dan kepala," ujarnya. "Jadi penyelam harus masuk di dalam badan pesawat untuk mengangkat korban."

Sedangkan penyelaman saat pencarian korban Lion Air sama seperti melakukan fun diving sebab pesawat Lion Air hancur berkeping-keping. "Kalau korban pesawat Air Asia banyak yang masih utuh," ucapnya.

Bayu masih tidak menyangka Syahrul bisa mengalami musibah saat pencarian korban pesawat Lion Air kemarin.

Baca: Tragedi Lion Air, IDRT Bantah Penyelamnya Gugur karena Dekompresi

Untuk itu, IDRT masih menginvestigasi penyebab kematian penyelam Syahrul. "Dugaan kami bukan karena dekompresi seperti yang tersebar di media sebelumnya. Kami sedang investigasi penyebab Syahrul meninggal."

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

10 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

12 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

15 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya