Anies Baswedan Akui Sistem Ganti Rugi Lahan di DKI Belum Baik

Editor

Suseno

Kamis, 8 November 2018 16:20 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diwawancarai awak media saat memantau ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta, 5 Februari 2018. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan menerangkan proses pembebasan tanah di DKI Jakarta belum memiliki tata aturan yang baik. Hal itu menyebabkan penyerapan anggaran dalam pembebasan lahan menjadi rendah.

Baca:
Soal Ganti Rugi Bukit Duri, Anies Baswedan: Kita Bicarakan Dulu

Anies mencontohkan penggunaan uang tunai dalam pembayaran ganti rugi lahan. "Bulan Desember 2017 saya tidak mau melakukan pembayaran (pembebasan lahan), karena pembayarannya itu cash. Nilainya lebih dari Rp600 miliar," ujar Anies, Kamis 8 November 2018.

Dengan kebijakan itu akhirnya serapan anggaran di Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menjadi rendah. Anies mengatakan lebih baik anggaran tidak terserap dari pada pemerintah mengeluarkan uang miliaran dalam bentuk tunai. Sebab, pembayaran dengan cash rawan penyelewengan. "Itu 2017, bayar ganti rugi cash saya enggak mau," kata Anies.

Menurut Anies, pembayaran dengan tunai dapat menyebabkan adanya selisih antara jumlah uang yang diterima oleh pemilik dengan harga yang dibeli oleh Pemprov DKI.

Contoh kasus saat pemerintah membayar ganti rugi lahan miliki Badruzaman, 48 tahun, di Kampung Poncol, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Badruzaman terikat perjanjian jual-beli bertanggal 23 Agustus 2017 dengan seorang pembeli. Ia menyepakati bahwa tanahnya seluas 654 meter persegi di bibir Ciliwung dijual seharga Rp 900 ribu per meter persegi kepada Tommy. Harga itu tak terpaut jauh dari nilai jual obyek pajak (NJOP) pada 2017, yakni Rp 1,03 juta per meter persegi.

Advertising
Advertising

Sebagai tanda jadi pembelian, Tommy memberi uang Rp 10 juta kepada Badruzaman. Si pembeli kemudian mengambil bukti kepemilikan tanah dari tangan Badruzaman, seperti girik dan surat keterangan tanah itu tidak dalam sengketa.

Pada Desember 2017, Badruzaman diundang oleh Panitia Pengadaan Tanah DKI dalam acara pelepasan hak atas tanah di kantor Badan Pertanahan Jakarta Timur. Di sana ia terperanjat setelah mengetahui ternyata harga yang ditawarkan pemerintah sebesar Rp 4,5 juta per meter persegi.

Baca: Anies Baswedan Sebut Serapan Terjeblok, Simak Janji Dinas SDA DKI

Berdasarkan kasus itu, Anies menekankan pentingnya keterbukaan informasi soal harga tanah antara penjual dan pemerintah. Sehingga tak ada pihak yang dirugikan. "Pemilik tanah jadi tahu persis berapa yang dibayarkan oleh pemerintah. Jangan sampai ada selisih antara tanah yang dibayar pemerintah kepada pemilik," kata Anies Baswedan.

Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

1 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

6 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

10 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

3 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

4 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

5 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

5 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya