Daftar Panjang Kritik Ketua DPRD DKI untuk Anies Baswedan
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 14 November 2018 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Penyelesaian proyek Skybridge Tanah Abang menambah panjang kritik yang pernah disampaikan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi kepada Gubernur Anies Baswedan. Tempo mencatat kritik sudah rajin diberikan sejak usia pemerintahan Anies berusia beberapa hari saja, Oktober 2017 lalu.
Baca berita sebelumnya:
5 Saling Sindir Anies dan Ketua DPRD DKI Soal Tanah Abang
Kritik disampaikan lewat pernyataan langsung maupun adu pantun. Mulai dari rapat paripurna hingga soal serapan anggaran. Berikut beberapa catatannya, termasuk ketika Prasetio beberapa kali menyinggung dan mengingkatkan gaya gubernur sebelumnya, Ahok, dan menyebut Anies masih beradaptasi.
Simak kronologis berikut
22 Oktober 2017
Prasetio mengatakan rapat paripurna istimewa untuk Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tidak wajib setelah keduanya dilantik oleh Presiden di Istana. "Urgensinya apa? Langsung bekerja saja. Nanti juga kan bertemu saya," ujar Prasetio.
6 November 2017
Anies Baswedan hadir dalam acara coffee morning di rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di Jalan Imam Bonjol 37 Jakarta Pusat. Anies datang didampingi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Ini pertemuan hangat dan menyenangkan. Ini menjadi awal yang baik utk semuanya. Terima kasih untuk Pak Pras sudah jadi tuan rumah yang baik," ujar Anies
15 November 2017
Rapat paripurna istimewa. Anies dan Ketua DPRD DKI berbalas pantun. 'Bang Sandi berlari menyusuri Kali Angke. Bang Prasetio bertemu kawan sambil belanja di Pasar Santa. Kami senang sekali hadir ke DPRD. Dari kami, menyapa Dewan di Balai Kota'," ujar Anies.
"Dari dukuh atas naik trans Jakarta, puas berwisata pulangnya ke Pinangsia. Bersama seluruh warga ibukota, kita jadikan jakarta maju dan bahagia," ujar Anies.
"Bang sandi bersepatu di Tanah Tinggi. Bang Prasetio memancing ikan di dekat Jembatan Besi. Mohon waktu bicara sekali lagi. Kami paparkan tentang visi misi," ujar Anies.
"Bang Anies suka mengaji. Bang Sandi senang berlari. Anies-Sandi sudah janji dalam visi-misi. Rakyat tidak sabar agar janji ditepati," ujar Prasetio.
"Ondel-ondel budaya Betawi (cakep). Jakarta punya pemimpin baru. Gubernur ama DPRD kini udah sehati. Bangun Jakarta lebih maju lagi," ujar Prasetio.
<!--more-->
14 Desember 2017
Dua Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik dari Gerindra dan Triwisaksana dari PKS, menyerahkan dokumen rancangan perda reklamasi kepada Gubernur Anies Baswedan di sela-sela peluncuran program OK Otrip di Balai Kota DKI. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi tidak hadir.
Baca juga kritik terbaru:
Banyak Starling di Bundaran HI, Ini Kritik Ketua DPRD DKI untuk Anies
24 Januari 2018
100 hari kerja Anies dan Sandiaga, Fraksi PDIP menyoroti sepuluh kebijakan yang dinilai dapat memunculkan masalah baru. Dua yang paling disorot soal penataan Tanah Abang dan pencabutan larangan sepeda motor melintasi M.H Thamrin."Rusak nih Tanah Abang," kata Prasetio, selaku penasihat Fraksi PDIP di DPRD DKI.
8 Februari 2018
Prasetio meminta penataan Tanah Abang dianulir karena telah menerjang Undang-Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Dia mengaku, sebagai mitra kerja Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengingatkan agar tidak serampangan menjalankan kebijakan. ’’Saya pastikan, jika kebijakan baik dan tak melanggar UU atau aturan kami akan mendukung," kata Prasetio.
17 Mei 2018
Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengeluh kesulitan menyampaikan rencana pelepasan saham DKI di perusahaan bir PT Delta Djakarta kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Gubernur Anies Baswedan mengumumkan rencana pelepasan itu sehari sebelumnya. Prasetio tidak setuju.
28 Mei 2018
Prasetio Edi Marsudi menganggap wajar perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) 2017. Meski diterima Anies, Prasetio mengatakan capaian itu tak terlepas dari andil yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, yakni dari era Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Djarot Saiful Hidayat.
<!--more-->
16 Juli 2018
Prasetio mengkritik kinerja Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam persiapan Asian Games 2018. Dia menyoroti gaung yang belum dirasa dan PKL yang masih berkeliaran. Prasetio mengingatkan bahwa gelaran Asian Games 2018 bukan hanya tentang Jakarta, melainkan Indonesia secara umum.
Baca juga:
Ketua DPRD DKI: Tanah Abang Kumuh, Jokowi Ogah Bawa Tamu
Jokowi Ogah Bawa Tamu ke Tanah Abang, Anies: Memang Siapa?
16 Juli 2018
Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta memberi kritik khusus memasuki sembilan bulan kerja Anies-Sandi. Beberapa program seperti Rumah DP 0 Rupiah, OK OCE dan OK Otrip dinilai tidak jelas tujuan dan sasarannya. "Selalu punya terobosan-terobosan yang mungkin sampai hari ini malah bukan tambah membaik justru tambah semrawut," kata Prasetio.
23 Juli 2018
Prasetio mengkritik kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta karena gagal melelang 41 program pengadaan barang dan jasa. Kegagalan itu dianggap turut menjadi sebab membengkaknya nilai sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2017 sebesar Rp 13,16 triliun. Total nilai program yang gagal lelang mencapai Rp 50 miliar. "Masa gue mau pake gaya Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) lagi, loe pada kerja yang bener nih," katanya.
29 Agustus 2018
Prasetio mempertanyakan pengurangan anggaran penanganan banjir dalam APBD Perubahan 2018. Menurut Edi, anggaran banjir seharusnya justru ditambah mengingat banyaknya wilayah banjir yang belum ditangani.
12 September 2018
Prasetio Edi Marsudi mendesak Anies Baswedan mendefinitifkan sejumlah kepala dinas yang masih berstatus sebagai pelaksana tugas. Menurut dia, efek dari status Plt itu membuat pejabat tidak berani mengambil kebijakan, misalnya soal anggaran. Tidak beraninya Plt Kepala Dinas dalam mengambil keputusan disebut Prasetio menjadi sebab rendahnya serapan anggaran.
<!--more-->
27 September 2018
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi memuji sikap satu bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta asal PKS, Agung Yulianto. Alasannya, Agung mau menerima dan belajar dari buku karya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berjudul 'Kebijakan Ahok'.
Baca:
PNS Terbukti Pungli, Ini Beda Anies dari Era Ahok
16 Oktober 2018
Prasetio Edi Marsudi menyatakan tak puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama satu tahun menjabat. Menurutnya banyak terobosan yang tidak perlu. Proyek Skybridge Tanah Abang dan legalisasi becak adalah contohnya. "Pak Anies, mungkin masih beradaptasi memimpin Jakarta," katanya.
6 November 2018
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi meminta Pemerintah DKI menentukan tenggat penyelesaian pembangunan Skybridge Tanah Abang. "Kalau jadi gubernur harus ada visinya. Apa yang dia rencanakan kan ada visinya," kata Prasetio.
12 November 2018
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan tak akan membahas lebih lanjut soal perubahan Peraturan Daerah soal Ketertiban Umum Pasal 29 soal pelarangan pembuatan, penyimpanan, pengoperasian, dan menjadikan becak sebagai angkutan umum. "Sudah saya masukkan laci lah," ujarnya.