Akhirnya DPRD DKI Relakan Proyek Stadion BMW Dikerjakan Jakpro

Editor

Ali Anwar

Senin, 26 November 2018 18:12 WIB

Suasana rapat Badan Anggaran saat penentuan pembangunan Stadion BMW oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada Senin, 26 November 2018 di Gedung DPRD, Jakarta Pusat. Tempo/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi akhirnya merelakan proyek pembangunan Stadion BMW di Jakarta Utara dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Padahal sejak awal Prasetio yang paling ngotot agar proyek untuk kandangnya Persija Jakarta.

Baca juga: Defisit Rp 16 Triliun, DPRD Pangkas Separo Anggaran Rumah DP Rp 0

Prasetio setuju pembangunan stadion senilai Rp 4,5 triliun itu mendapat suntikan modal awal senilai Rp 400 miliar. "Anggaran sudah disepakati Rp 400 miliar. Saya akan menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal," ujar Prasetio di Gedung DPRD Jakarta, Senin, 26 November 2018.

Menurut Prasetio, keputusan itu diambil Dewan setelah melalui pertimbangan dan pembahasan di Badan Anggaran. DRPD memutuskan untuk memberi kesempatan kepada PT Jakpro untuk membangun Stadion BMW.

Awalnya Jakpro mengajukan suntikan dana sebesar Rp 1,6 triliun. Namun, usulan itu dipangkas Jakpro menjadi Rp 400 miliar, mengingat rancangan APBD DKI 2019 defisit Rp 16 triliun.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan uang Rp 400 miliar itu akan digunakan untuk melakukan kajian feasibility study (FS). Ia menargetkan pembangunan stadion yang akan menjadi kandang Persija Jakarta itu akan rampung dalam tiga tahun, yakni 2019-2021.

Untuk tahun pertama, Jakpro berencana membangun gedung stadion utama di atas lahan 15 hektare. Pembangunan ini ditargetkan mencapai progres proyek 35 persen. Adapun dana yang diperlukan sebesar Rp 1,68 triliun.

Rencana Pemprov DKI Jakarta yang memilih Jakpro sebagai penanggung jawab proyek Stadion BMW, sebelumnya mendapat tentangan dari Prasetio. Ia secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya proyek itu dikerjakan oleh BUMD tersebut.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Cemas Bila Jakpro Garap Stadion BMW, Ada Apa?

Alasan Prasetio menolak, karena PT Jakpro memiliki catatan buruk di DPRD. Jakpro telah menggunakan suntikan dana sebesar Rp 650 miliar untuk mengakusisi saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), untuk kegiatan lain tanpa persetujuan DPRD.

"Kalau dikasih situ (Jakpro), takutnya duitnya dipake kemana mana lagi akhirnya ga terbangun juga," kata Prasetio.

Ia menyatakan akan menyetujui pembangunan Stadion BMW, asalkan dikerjakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta. Alasannya, biaya pembangunan proyek akan lebih murah dan Pemprov DKI dan DPRD dapat langsung mengontrol pengeluaran untuk proyek triliunan tersebut.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

5 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

7 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

10 hari lalu

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama JakPro tengah mempersiapkan pemanfaatan kawasan Pulomas, Jakarta untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) otomotif.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

17 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

21 hari lalu

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, menyatakan terganggu secara mental setelah ditangkap Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

21 hari lalu

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

Muhammad Furqon, warga Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berharap dirinya bisa dibebaskan dari tahanan.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

21 hari lalu

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, ditahan di Polres Jakarta Utara seusai dilaporkan oleh PT Jakpro

Baca Selengkapnya

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

22 hari lalu

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

Tak ada eks warga Kampung Bayam lain, kecuali Furqon, yang menjadi tersangka dalam kasus penerobosan Kampung Susun Bayam (KSB).

Baca Selengkapnya

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

22 hari lalu

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

Akibat penolakan penangguhan itu, warga eks Kampung Bayam tersebut tidak bisa merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah bersama keluarganya di rumah.

Baca Selengkapnya