Persiapan MRT Jakarta, Simak Pengalaman Dua Penumpang Ini
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 14 Desember 2018 07:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menyiapkan kehadiran moda transportasi baru di ibu kota, yakni kereta mass rapid transportation atau MRT. Rencananya, moda yang namanya telah diadopsi resmi sebagai moda raya terpadu Ratangga ini akan mulai beroperasi Maret 2019.
Baca berita sebelumnya:
DKI Akan Terbitkan Satu Kartu untuk MRT, LRT, Transjakarta
Persiapan di antaranya mengatur ulang rute Transjakarta di koridor I yang beririsan dengan rute MRT nanti. Yang terbaru adalah penyusunan rancangan peraturan gubernur yang akan mengintegrasikan kartu pembayarannya bersama LRT Jakarta dan Transjakarta.
Sementara itu sejumlah uji perjalanan kereta MRT berpenumpang di atas rel telah berulang kali dilakukan. Di antaranya yang dilakukan 6 November 2018 mengangkut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di dalamnya.
Saat itu presiden didampingi Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Baca:
Jokowi Sebut Tarif MRT Jakarta Rp 9.000, Anies: Jangan Buru-buru
"Saat tadi kami naik dengan kecepatan 60 km/jam suaranya dapat dikatakan tidak ada bisingnya, tidak terdengar," kata Jokowi membagikan pengalaman setibanya di Depo MRT Lebak Bulus.
<!--more-->
Saat itu Jokowi memuji faktor pemeliharaan MRT yang dianggap sudah dimulai dengan sangat baik. Presiden juga menyempatkan melihat dan meninjau Depo Lebak Bulus sesaat setelah turun dari gerbong MRT.
Baca:
Coba MRT Jakarta ke Lebak Bulus, Jokowi: Tidak Terdengar
Uji terbaru yang dilakukan MRT Jakarta mengundang Anies beserta sekelompok wartawan sebagai penumpangnya pada 10 Desember 2018. Saat itu kereta melaju tanpa henti untuk rutenya, Bundaran HI-Lebak Bulus, selama 15 menit.
Anies tampak puas dengan performa kereta baru tersebut. "Meskipun suara ada tapi goncangan karena patahan rel tidak ada," ujar Anies merujuk ke suara gemuruh saat berada dalam rangkaian kereta yang melaju di bawah tanah. Gemuruh tak terdengar saat kereta di jalur layang.
Kecepatan kereta MRT di bawah tanah mencapai 80 kilometer per jam. Saat kereta naik ke atas, kecepatannya naik menjadi 100 kilometer per jam. Namun ketika sedang berbelok, kereta MRT harus melambat di 40 kilometer per jam.
Baca:
Anies Beri Nama Ratangga untuk MRT Jakarta, Ini Artinya
Direktur Utama PT MRT William Sibandar menerangkan, sebanyak 16 kereta sudah tiba di Depo Lebak Bulus per 10 Desember lalu. Per rangkaian nanti akan memuat enam kereta yang dapat menampung sekitar 1.800 penumpang.