Para tersangka yang dihadirkan saat rilis kasus pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018. Seorang pelaku pengeroyokan dua anggota TNI di kompleks pertokoan Arundina, Cibubur, diduga melakukan aksi pemukulan saat terpengaruh minuman keras. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara kawakan Hotman Paris Hutapea menolak memberi bantuan hukum kepada orang tua pelaku pengeroyokan TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota paspampres Rivonanda Maulana, Oloan Hutapea. Hotman mengatakan permohonan Oloan, orang tua Iwan Hutapea, tak dapat tertampung di kantor firma hukumnya.
"Mungkin saya enggak akan bantu karena sudah kepenuhan. Banyak masyarakat yang datang minta tolong," kata Hotman kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 15 Desember 2018.
Sebelumnya, Surta Hutahaean, istri Oloan Hutapea mengatakan keluarga mereka bakal meminta bantuan hukum kepada Hotman. Surta dan Oloan mengatakan bantuan hukum ini terkait dengan tragedi perusakan rumah mereka oleh massa yang diduga TNI.
Massa sekitar 40 orang membobol rumah Oloan pada Selasa malam, 11 Desember. Tragedi ini berlangsung tepat 2 jam sebelum peristiwa pembakaran kantor Polsek Ciracas berlangsung. Massa diduga mengamuk lantaran tak puas dengan penanganan Polsek Ciracas menangkap Iwan cs yang mengeroyok dua anggota TNI.
Surta mengatakan massa salah sasaran karena yang dirusak tersebut adalah rumah orang tua Iwan. Sementara itu, Iwan sudah tak tinggal di sana selepas menikah.
Menurut Surta, keluarga mereka telah menghubungi Hotman Paris Hutapea. Alasannya lantaran mereka semarga.
"Sudah ada yang menelpon Hotman. Katanya Hotman juga mau datang ke rumah kami," kata Surta saat ditemui di rumahnya di Ciracas, Jumat.
Namun Hotman Paris menampik keterangan Surta. Menurut Hotman, belum ada keluarga bermarga Hutapea yang mendaftar untuk minta bantuan hukum.
"Tadi di Kopi Jhony ada ratusan masyarakat antre minta tolong, tidak ada juga yang marga Hutapea," ucap Hotman. Ihwal kasus perusakan rumah yang dialami keluarga Hutapea itu, Hotman Paris emoh berkomentar.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
3 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.